Bisnis.com, JAKARTA – Minat emiten perbankan untuk menggelar rights issue semakin tinggi jelang akhir tahun ini. Hal tersebut tidak terlepas dari ketentuan regulator yang mewajibkan pemenuhan modal inti minimum bank sebesar Rp3 triliun hingga akhir 2022.
Berdasarkan data yang diolah Bisnis , sepanjang Januari hingga pekan pertama November 2022 tercatat ada 9 emiten bank yang telah melaksanakan rights issue.
Nilai emisi dari kesembilan emiten bank tersebut mencapai Rp12,46 triliun atau sekitar 40 persen dari total emisi seluruh emiten tercatat di Bursa Efek Indonesia yakni Rp31,08 triliun.
Sembilan emiten itu adalah PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR), PT Bank Ganesha Tbk. (BGTG), dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR), PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK), dan PT Bank Jtrust Indonesia Tbk. (BCIC).
Selain itu, ada juga PT Bank IBK Indonesia Tbk. (AGRS), PT Bank Victoria International Tbk. (BVIC), PT Bank of India Indonesia Tbk. (BSWD) dan PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR).
Meski telah merampungkan rights issue, sejumlah emiten rupanya masih terus menggeber aksi penambahan modal melalui penerbitan saham baru tersebut. AMAR menjadi salah satu contoh emiten yang akan kembali menyelenggarakan rights issue pada akhir tahun ini.