Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) optimistis penyaluran kredit perbankan dapat tumbuh di kisaran 10 persen hingga 12 persen hingga akhir 2023.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha menyampaikan keyakinan atas pertumbuhan ini didasari atas kondisi ekonomi yang membaik dan tren penyaluran kredit perbankan yang terus tumbuh sejak awal 2023.
“Melalui strategi pengembangan dan optimalisasi bisnis, Bank Mandiri tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian agar kualitas kredit tetap terjaga di level yang optimal,” katanya saat dihubungi Bisnis, Selasa (29/8/2023).
Tercatat, sampai dengan Juli 2023 pertumbuhan kredit Bank Mandiri secara bank only mengalami kenaikan sebesar 16 persen menjadi Rp985,34 triliun.
Adapun, penyaluran kredit Bank Mandiri utamanya didorong oleh sektor-sektor yang menjadi target pertumbuhan sesuai Loan Portofolio Guideline. Salah satunya, sektor pemerintahan, jasa Kesehatan, energi dan air, industri manufaktur, serta beberapa sektor unggulan di wilayah.
Berdasarkan laporan Uang Beredar dari Bank Indonesia (BI), penyaluran kredit pada Juli 2023 memang tumbuh 8,5 persen atau senilai Rp6.663,6 triliun secara tahunan (year on year/yoy) , setelah bulan sebelumnya tumbuh 7,8 persen yoy, terutama dikontribusikan oleh sektor Jasa Sosial, Pertambangan, dan Jasa Dunia Usaha.
"Perkembangan ini dipengaruhi sisi penawaran kredit sejalan standar penyaluran kredit perbankan yang masih longgar, sehingga akomodatif terhadap peningkatan pertumbuhan kredit," tulis BI dalam hasil laporannya.
Pertumbuhan kredit juga dipengaruhi oleh permintaan yang tinggi sejalan pertumbuhan ekonomi yang meningkat. Pembiayaan syariah juga terus meningkat mencapai 17,55 persen (yoy) pada Juli 2023, terutama didorong oleh peningkatan pembiayaan modal kerja.
Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit mencapai 7,59 persen (yoy) pada Juli 2023, terutama ditopang oleh segmen mikro.
Saat ini, Bank Indonesia juga akan memperkuat efektivitas implementasi insentif kebijakan makroprudensial berkoordinasi dengan Pemerintah, perbankan, dan dunia usaha untuk mendorong penyaluran kredit/pembiayaan perbankan pada sektor-sektor hilirisasi (minerba, pertanian, peternakan, dan perikanan), perumahan (termasuk perumahan rakyat), pariwisata, inklusif (termasuk UMKM, KUR), dan ultra mikro (UMi), serta ekonomi hijau.