Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fungsi Intermediasi Perbankan Makin Melemah, Kredit dan DPK Melambat

Intermediasi bank melambat: kredit tumbuh 8,43%, DPK 4,29%, LDR naik jadi 88,16%, tetapi CAR turun jadi 25,51% per Mei 2025.
Ilustrasi bank. / dok Freepik
Ilustrasi bank. / dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa fungsi intermediasi industri perbankan semakin mengalami perlambatan. Hal ini terlihat dari pertumbuhan kredit, dana pihak ketiga (DPK), hingga rasio kredit terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) yang cenderung melandai.

Merujuk data OJK per Mei 2025, total kredit perbankan tercatat sebesar Rp7.997,63 triliun. Namun, pertumbuhannya hanya mencapai 8,43% secara tahunan (year on year/YoY), melambat signifikan dibandingkan Mei 2024 yang sempat mencapai 12,15% (YoY).

Jika dibandingkan bulan sebelumnya, April 2025, pertumbuhan kredit tercatat 8,88% (YoY) yang menunjukkan bahwa masih lebih tinggi dibandingkan Mei. Bahkan, laju ini juga jauh tertinggal dari Desember 2024 yang saat itu tumbuh sebesar 10,46% (YoY).

Secara bulanan (month to month/MtM), perlambatan makin nyata. Kredit per Mei 2025 hanya tumbuh 0,47% (MtM), menjadi yang terendah dalam beberapa bulan terakhir. Sebagai perbandingan, kredit tumbuh 0,65% (MtM) pada April 2025 dan 1,48% pada Desember 2024.

Perlambatan fungsi intermediasi perbankan tidak hanya tercermin dari pertumbuhan kredit secara keseluruhan, tetapi juga dari perlambatan pada segmen-segmen kredit. Kredit investasi (KI), yang sempat tumbuh hingga 15,86% secara tahunan pada April 2025, mulai melambat menjadi 13,74% pada Mei 2025.

Sementara itu, kredit konsumsi (KK) dan kredit modal kerja (KMK) juga menunjukkan gejala serupa. Kredit konsumsi hanya tumbuh 8,82% yoy pada Mei 2025, turun dari April 2025 sebesar 8,97%. Adapun kredit modal kerja tumbuh 4,94%, sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 4,62%, namun masih jauh di bawah capaian Desember 2023 yang sebesar 10,05%.

Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) per Mei 2025 tercatat sebesar Rp9.072,02 triliun. Pertumbuhan DPK juga mulai melambat, yakni hanya tumbuh 4,29% (YoY), padahal bulan sebelumnya masih di level 4,55%. Jika ditarik lebih jauh, pertumbuhan DPK pada Mei 2024 sempat mencapai 8,63% (YoY).

Dari sisi bulanan, DPK hanya tumbuh 0,28% pada Mei 2025, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 0,40%.

Rasio pinjaman terhadap dana pihak ketiga atau loan to deposit ratio (LDR) per Mei 2025 berada di level 88,16%, sedikit meningkat dibandingkan April 2025 yakni 87,99%. Namun jika dibandingkan dengan Desember 2023, posisi LDR saat ini lebih tinggi dari 83,83%.

Sementara itu, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) per Mei 2025 tercatat sebesar 25,51%, membaik dari posisi April 2025 yang sebesar 25,41%, namun masih lebih rendah dibandingkan Desember 2023 yang sebesar 27,65%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper