Bahkan, PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) pun menjadi pembeli pertama unit karbon dalam peluncuran kemarin. Direktur Compliance, Corporate Affairs & Legal CIMB Niaga Fransiska Oei, partisipasi aktif CIMB Niaga sebagai pembeli unit karbon dalam peluncuran IDX Carbon merupakan bagian dari strategi Bank untuk mencapai Net Zero pada 2050.
Selain itu juga sebagai dukungan terhadap program dekarbonisasi yang telah ditetapkan pemerintah Indonesia sebagaimana tertuang dalam dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) Indonesia.
"CIMB Niaga telah memiliki komitmen emisi nol bersih gas rumah kaca (GRK) Cakupan 1 dan 2 pada tahun 2030, serta terhadap emisi nol bersih GRK secara keseluruhan (Cakupan 1, 2, dan 3) pada 2050. Hal ini dilakukan untuk mendukung pencapaian penurunan emisi GRK Indonesia dan global serta peningkatan kinerja lingkungan Bank," katanya dalam keterangan resmi yang terima Bisnis, Rabu (26/9/2023).
Adapun, OJK mencatat nilai perdagangan IDX Carbon alias bursa karbon Indonesia sejak 26 – 29 September 2023 mencapai Rp 29,21 miliar, dengan volume unit karbon yang diperdagangkan sebesar 480.000 ton CO2.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Inarno Djajdi menuturkan jumlah pelaku di bursa karbon sebanyak 16 perusahaan, yang terdiri dari 1 penjual yakni PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. dan 15 perusahaan pembeli.Menurutnya, butuh waktu lebih banyak supaya perdagangan bursa karbon di Indonesia berjalan dengan baik. Dirinya pun mengatakan dalam waktu dekat akan ada lagi yang listing di bursa karbon Indonesia.
“Tentunya, kita melakukan kajian terhadap perkembangan bursa karbon dan melakukan koordinasi dengan lembaga terkait seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, serta Kemenko Marves agar ke depan supply dan demand-nya banyak,” tutur Inarno dalam paparannya.