Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suku Bunga dan Penurunan Daya Beli Bayangi Pertumbuhan Kredit Multifinance

Penurunan daya beli masyarakat dan tingkat suku bunga menjadi tantangan pertumbuhan kredit multifinance tahun ini.
Ilustrasi multifinance/Freepik
Ilustrasi multifinance/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan penyaluran perusahaan pembiayaan atau multifinance pada 2024 tumbuh 10%-12%. Untuk mengejar target tersebut, perusahaan pembiayaan dihadapkan oleh tantangan penurunan daya beli masyarakat dan tingkat suku bunga.

Direktur Utama PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN) Harjanto Tjitohardjojo mengatakan untuk mencapai target tersebut pihaknya berupaya mengoptimalkan jaringan pemasaran di seluruh cabang dan meningkatkan kerja sama dengan grup dan induk Perseroan.

"Kami juga melakukan pengembangan sumber daya manusia secara berkelanjutan, serta optimalisasi proses bisnis yang akan berpengaruh langsung terhadap pelayanan debitur," kata Harjanto kepada Bisnis, Kamis (12/9/2024).

Adapun sampai 30 Juni 2024, piutang pembiayaan konsumen bruto yang dicatatkan Clipan Finance mencapai Rp11,06 triliun, terdiri dari piutang pembiayaan multiguna Rp8,41 triliun, investasi Rp2,22 triliun, dan modal kerja Rp429,91 miliar.

Piutang pembiayaan konsumen ini tumbuh 3,11% dibanding capaian pada Desember 2023 sebesar Rp10,73 triliun.

Harjanto mengatakan tantangan perusahaan pembiayaan tahun ini cukup kompleks, antara lain seperti tingkat suku bunga BI rate yang berada di posisi 6,25% per 21 Agustus 2024, yang naik sekali pada 2024 ini dari posisi sebelumnya 6% pada 20 Maret 2024.

"Namun, hal tersebut tidak membuat Perseroan meningkatkan suku bunga jual agar tetap menjaga tingkat kompetisi di pasar," sambungnya.

Faktor lainnya adalah penurunan daya beli masyarakat. Dia menilai, meningkatnya harga kebutuhan pokok dan pendapatan yang cenderung stagnan berimbas pada lemahnya daya beli masyarakat. "Sehingga permintaan untuk pembiayaan, terutama barang konsumtif seperti kendaraan jadi turun," kata Harjanto.

Adapun OJK mencatat pertumbuhan piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan pada Juli 2024 kembali tumbuh 10,53% yoy menjadi Rp494,10 triliun.

Sementara itu, aset perusahaan pembiayaan juga meningkat 9,73% yoy menjadi Rp576 triliun dan sumber pendanaan tumbuh 12,85% yoy menjadi Rp381,36 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper