Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank DKI Incar Proyek Infrastruktur di Sumsel

Bank Pembangunan Daerah DKI siap membiayai proyek-proyek infrastruktur yang mendukung perekonomian di Sumsel setelah membuka kantor cabang di ibu kota provinsi itu.

Bisnis.com, PALEMBANG -  Bank Pembangunan Daerah DKI siap membiayai proyek-proyek infrastruktur yang mendukung perekonomian di Sumsel setelah membuka kantor cabang di ibu kota provinsi itu.

Direktur Operasional Bank DKI Martono Suprapto mengatakan pihaknya berpengalaman dalam mengatur sindikasi untuk pendanaan proyek besar secara nasional.

“Melihat pengalaman itu kami akan mendukung pembangunan di Sumsel dengan penyaluran  kredit, seperti di bidang infrastruktur,” katanya di sela grand opening Kantor Cabang Bank DKI di Palembang, Senin (2/12/2013).

Menurut Martono pihaknya akan menggali seluruh potensi pembiayaan di Sumsel, termasuk pula mengembangkan pembiayaan sektor mikro.

Perusahaan sendiri mematok target pembiayaan bisa mencapai Rp300 miliar pada tahun pertama operasional di provinsi itu. Adapun untuk penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) ditargetkan senilai Rp200 miliar.

Bank yang 99,94% sahamnya dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta itu mulai membidik pasar di Sumatra pada tahun ini. Selain di Palembang, perusahaan juga telah membuka kantor cabang di Pekan Baru.  Rencananya, BPD tersebut juga akan berekspansi ke Medan pada 2014.

Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono mengatakan  Palembang merupakan kota yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat, oleh karena itu pihaknya memilih kota itu untuk memperluas pasar.

“Iklim investasi di kota ini terus meningkat, kami ingin berperan aktif memberikan pembiayaan investasi dan modal kerja sehingga memberi nilai tambah bagi perekonomian Palembang,” katanya.

Menurut Eko, selain siap mendukung  pembiayaan infrastruktur, pihaknya juga melihat potensi yang cukup tinggi dari penyaluran kredit konstruksi, kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit multiguna.

Ekspansi Bank DKI tidak terlepas dari dukungan Pemprov DKI yang menggelontorkan modal hingga tahun ini mencapai sekitar Rp1 triliun.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan kesiapan modal merupakan faktor utama untuk ekspansi bank daerah.

“Kami akan suntikkan modal sekitar Rp1 triliun lagi kepada Bank DKI pada tahun depan. Kesiapan modal ini penting untuk ekspansi,” katanya.

Dengan kesiapan modal dari Pemprov tersebut, menurut dia, Bank DKI belum saatnya melakukan penawaran saham perdana (initial public offering / IPO) dan melantai di Bursa.

“Ada rencana tahun ini tapi duit kami banyak jadi tidak usah IPO, nanti saja,” katanya.

Jokowi mengemukakan pihaknya ingin menjalin sister city dengan provinsi lain melalui keberadaan Bank DKI.

Pemprov menargetkan Bank DKI membuka cabang baru di 7 provinsi lagi pada tahun depan. Saat ini perusahaan telah memiliki sebanyak 216 jaringan kantor yang terdiri dari 26 cabang konvensional, 2 cabang syariah , 43 cabang pembantu konvensional, 8 cabang pembantu syariah, 99 kantor kas konvensional, 7 kantor kas syariah dan 31 payment point

Sebelum Palembang, Bank DKI sudah membuka jaringan di wilayah Surabaya, Solo, Bandung, Makassar dan Pekanbaru.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper