Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Perbankan Tumbuh 17%, Kredit Melambat

Industri perbankan nasional mencatatkan perolehan laba pada Oktober 2013 mencapai Rp89,03 triliun, tumbuh 16,96% dibandingkan dengan perolehan pada bulan yang sama 2012 sebesar Rp76,12 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA--Industri perbankan nasional mencatatkan perolehan laba pada Oktober 2013 mencapai Rp89,03 triliun, tumbuh 16,96% dibandingkan dengan perolehan pada bulan yang sama 2012 sebesar Rp76,12 triliun.

Berdasarkan statistik perbankan dari Bank Indonesia, pertumbuhan laba ditopang oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang meningkat 16,74% menjadi Rp198,21 triliun dibandingkan dengan NII Oktober 2012 Rp169,77 triliun.

Untuk penyaluran kredit, pada Oktober 2013, tercatat Rp3.12,94 triliun atau melonjak 22,33% dibandingkan dengan Rp2.601,76 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Kendati demikian, penyaluran kredit tersebut sudah cenderung melambat dibandingkan dengan pertumbuhan YoY pada September 2013 yang mampu mencapai 23,2%.

Tak hanya kredit yang mengalami perlambatan, perbankan pun tampak mulai mengalami pengetatan likuiditas akibat perlambatan pengimpunan dana pihak ketiga (DPK).

Per Oktober 2013, DPK tercatat Rp3.520,89 triliun atau hanya tumbuh 14,66% dibandingkan dengan Oktober 2012 Rp3.070,6 triliun. Loan to deposit ratio (LDR) perbankan nasional sedikit naik menjadi 89,47% dibandingkan dengan September 2013 sebesar 88,91%.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Difi A. Johansyah menuturkan, perlambatan kredit dan beberapa indikator kinerja perbankan tersebut sejalan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi dan kenaikan suku bunga acuan.

Kendati demikian, ketahanan industri perbankan dinilai BI masih cukup baik. Hal tersebut tercermin dari beberapa indikatr seperti rasio kecukupan modal (CAR) yang mencapai 18,48%, ROA 3,09%, dan net interest margin (NIM) 5,5%.

"Kami akan mencermati stabilitas perbankan ke depan, untuk kredit kisarannya 15%-17%," ungkap Difi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper