Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Resmi Jual BTN ke Bank Mandiri?

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., akan mencaplok PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., dengan membeli saham yang dimiliki oleh pemerintah.

Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., akan mencaplok PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., dengan membeli saham yang dimiliki oleh pemerintah.

Sumber Bisnis.com yang tidak bersedia disebutkan namanya, di internal BTN mengungkapkan sinyalemen pencaplokan BTN semakin menguat.

"Siap-siap bulan depan ada rapat umum pemegang saham luar biasa," katanya, Selasa (15/4/2014).

Rencana pelepasan saham emiten berkode BBTN itu akan diresmikan pada RUPSLB awal Mei mendatang.

Bahkan diinformasikan bahwa rencana pelepasan saham itu tertuang dalam surat Kementerian BUMN tertanggal 11 April 2014 nomor SR-161/MBU/04/2014 yang ditujukan kepada Direktur Utama BTN Maryono.

Isi surat tersebut menambahkan agenda RUPSLB perseroan yang akan digelar pada Mei 2014 terkait persetujuan prinsip atas perubahan pemegang saham perseroan.

Rico Budidarmo, Direktur BTN, enggan menanggapi informasi terkait rencana akuisisi BTN oleh Bank Mandiri. Dia juga enggan mengungkapkan agenda RUPSLB yang sedianya akan digelar pada awal Mei mendatang.

"Belum bisa berkomentar," ungkapnya kepada Bisnis.com, ketika ditemui di sela acara Seminar Otoritas Jasa Keuangan tentang Governance, Risk Management dan Compliance, di Hotel Grand Hyat Jakarta, hari ini.

Begitu pula manajemen Bank Mandiri. Direktur Bank Mandiri Ogi Prastomiyono mengaku belum mendengar pembahasan terkait rencana akuisisi saham BTN.

"Kalau benar mau akuisisi, sebagai perusahaan publik harus mempublikasikan informasi itu 35 hari sebelumnya," katanya.

Saat ini, saham BTN dimiliki oleh pemerintah sebesar 60,1% dan 34,7% saham dimiliki oleh publik. Sisanya sebesar 5,2% saham dimiliki oleh pemegang saham lainnya.

Dua bulan lalu tepatnya usai RUPS, Direktur Utama BTN Maryono justru menuturkan bahwa pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN memiliki keinginan untuk adanya konsolidasi perbankan BUMN.

Konsolidasi bank BUMN itu sebagai langkah untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sektor perbankan pada 2020. Konsolidasi tersebut diperlukan agar Indonesia memiliki bank yang mempunyai kapasitas internasional dan menjadi jangkar sektor keuangan.

"Baru ada dua anchor bank, yang diutamakan BTN. [Akuisisi oleh] Bank Mandiri dan BRI belum dibicarakan," tuturnya.

Informasinya, dua bank jangkar negara yang akan dibangun pemerintah harus memiliki aset dan modal yang besar agar bisa bersaing di kancah regional.

Rencanya, bank jangkar itu terdiri dari BRI dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sedangkan dua bank milik pemerintah, BTN dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., akan bergabung dengan BRI dan Mandiri.

Bank Mandiri bahkan telah mengalokasikan dana sebesar Rp10 triliun hingga Rp11 triliun untuk rencana bisnis perseroan. Sekitar Rp1,05 triliun diantaranya dialokasikan untuk pembelian 60% saham PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper