Bisnis.com, JAKARTA—Kalangan perbankan meyakini kinerja pada 2015 akan kembali moncer seiring perbaikan ekonomi.
Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Achmad Baiquni meyakini pertumbuhan kredit tahun depan bakal mencapai 20% hingga 22%. Pasalnya berbagai prediksi ekonomi 2015 menunjukkan perbaikan ketimbang tahun ini.
Menurutnya kondisi likuiditas tahun depan juga diperkirakan sudah lebih cair meski tidak terlalu signifikan.
“Ini banyak terkait dengan kondisi ekonomi domestik maupun global, sampai akhir tahun ini pasti akan terjadi perlambatan kredit,” ujarnya di Jakarta, Kamis (10/7/2014).
Dia mengatakan hingga Juni 2014 pertumbuhan kredit BRI sudah mendekati 17%. Sejumlah pencapaian lainnya pun, katanya, sejalan target awal yang ditetapkan dalam rencana bisnis bank. Baiquni menegaskan hingga kuartal II/2014 kinerja BRI masih cukup baik.
“Kinerja kuartal II/2014 masih kami hitung, kalau NIM (net interest margin) sudah hampir mendekati kuartal I.”
NIM BRI pada triwulan I/2014 mencapai 9,06%, lebih besar dibandingkan periode yang sama 2013 yang hanya mencapai 8,19%. Pencapaian itu ditopang oleh penyaluran kredit yang pada kuartal I/2014 tumbuh 19,7% year on year menjadi Rp432,44 triliun. Pada kuartal I/2014 BRI membukukan laba bersih Rp5,9 triliun, naik 17,86% dibandingkan periode yang sama 2014.
Baiquni menambahkan pihaknya juga tengah mempertimbangkan penerbitan obligasi rupiah dan valas pada semester pertama 2015. Menurutnya tahun ini terdapat subdebt (obligasi subordinasi) Rp2 triliun yang jatuh tempo. Meski begitu dia menegaskan penerbitan subdebt untuk menambah modal tier 2 tidak terlalu mendesak bagi BRI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
