Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA PERBANKAN: BNI Jatim Kebanjiran Simpanan Deposito

Realisasi penghimpunan dana masyarakat utamanya melalui deposito PT Bank Negara Indonesia Tbk Jawa Timur melebihi target.
Bank BNI/Bisnis.com
Bank BNI/Bisnis.com

Bisnis.com, SURABAYA - Realisasi penghimpunan dana masyarakat utamanya melalui deposito PT Bank Negara Indonesia Tbk Jawa Timur melebihi target.

Deposito BNI Jawa Timur pada semester I/2014 Rp8,6 triliun, lebih tinggi dibandingkan target akhir tahun Rp7,9 triliun. Jumlah tersebut setara 32% dari total dana pihak ketiga semester I/2014, juga lebih tinggi dibanding porsi pada periode sama tahun lalu 30%.

Dasuki Amsir, CEO BNI Surabaya-Wilayah Jawa Timur, memaparkan sejak awal tahun ada persepsi kelangkaan dana di perbankan. Perspektif tersebut terbentuk karena suku bunga acuan Bank Indonesia bertahan di level 7,5%.

Masyarakat pemegang dana besar, lanjut dia, lantas dengan mudah melakukan tawar menawar bunga. Sedangkan kalangan perbankan tetap memerlukan dana segar guna operasional.

“Pemilik dana Rp3 miliar selalu bertanya bisa memberi bunga berapa. Akhirnya bank bisa memberi 10%, ada 11%-12%, jauh di atas suku bunga acuan Rp7,5%,” jelasnya, Selasa (12/8/2014).

Dasuki memisalkan bila dana yang didapat berbunga 10% maka penyaluran tentu di atas bunga dasar. Bila setelah deposito, giro dan tabungan dihitung ulang dan didapat bunga biaya dana 6% maka bunga penyaluran bisa 11%-12%.

“Sistem ini [persaingan bunga] harus diperbaiki karena beli mahal maka jual juga mahal. Mungkin biaya dana rendah harus disepakati bersama,” tambahnya.

Meski deposito sudah melebihi target, BNI Surabaya pada semester I/2014 menghimpun dana dari tabungan Rp12,8 triliun atau setara 86% dari target akhir tahun Rp14,8 triliun. Sedangkan giro Rp5,6 triliun atau 87,5% dari target 6,4 triliun.

Kedua sumber dana pihak ketiga itu, kata Dasuki, juga memiliki karakteristik unik. Tabungan saat ini tidak selalu murni uang untuk disimpan, tetapi sebagian penunjang transaksi harian, termasuk investasi.

“Mereka simpan dalam tabungan karena agar mudah dicairkan. Sedangkan giro karakternya untuk memudahkan bisnis,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper