Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sedikitnya 4 Posisi Dirut BUMN Lowong, Berminat?

Menjelang berakhirnya masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang memimpin Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II pada 20 Oktober 2014, tercatat 4 kursi direksi badan usaha milik negara (BUMN) kosong.

Bisnis.com, JAKARTA--Menjelang berakhirnya masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang memimpin Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II pada 20 Oktober 2014, tercatat 4 kursi direksi badan usaha milik negara (BUMN) kosong.

Bos BUMN yang akan habis masa jabatannya maupun mengundurkan diri yakni Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Emirsyah Satar, Dirut PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Dirut PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan, dan Dirut PT Kereta Api Indonesia (Persero) Igansius Jonan.

Publik terhenyak saat Menteri BUMN Dahlan Iskan mengumumkan Karen Agustiawan, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), mengajukan surat pengunduran diri.

Hari pertama setelah peringatan HUT RI ke-69 digelar, Dahlan mengumumkan Karen mundur karena akan menjadi dosen pengajar di Harvard University, Boston Amerika Serikat.

Dirut wanita pertama di Pertamina ini menyatakan kepada Dahlan bahwa dirinya selain telah diminta mengajar di kampus bergengsi di negara Paman Sam itu juga ingin mengurus keluarga.

Karen yang saat ini tengah mengadakan perjalanan bisnis di Malaysia meminta Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir untuk menjelaskan kepada awak media alasan pengunduran dirinya.

Ali yang menggelar jumpa pers di loby Kantor Pusat Pertamina, Gambir Jakarta, Senin (18/8/2014) pukul 14.00 WIB, mengatakan bahwa Karen telah mengajukan surat pengunduran diri sejak 13 Agustus 2014.

Surat pengunduran diri dirut wanita pertama di Pertamina itu telah diajukan kepada perseroan yang ditembuskan kepada Menteri BUMN Dahlan Iskan sebagai perwakilan pemegang saham. Komisaris dan jajaran direksi Pertamina juga diberi tembusan surat itu.

Karen menjelaskan alasan utama pengunduran dirinya adalah masalah pribadi. Dia ingin berkonsentrasi mengurusi keluarga. Ibu dengan tiga orang anak tersebut memang terbilang sibuk dalam 6,5 tahun terakhir sejak memimpin Pertamina.

"Sebetulnya sudah lama beliau ingin mengundurkan diri. Bahkan pada saat hendak diperpanjang masa jabatannya tahun lalu, beliau juga sudah menyampaikan keberatan, namun masih ditahan oleh Pak Dahlan Iskan," kata Ali.

Karen meminta untuk resign sejak Maret 2013. Namun, sesuai anggaran dasar perseroan yang mengharuskan proses pengunduran diri minimal disampaikan 30 hari sebelum tanggal efektif, Karen akhirnya mengirimkan surat resign pada 13 Agustus lalu.

Wanita bernama lengkap Galaila Karen Kardinah ini secara resmi menjadi orang nomor satu di Pertamina hingga 30 September 2014. Hingga waktu tersebut, Karen masih menjalankan tugasnya selaku dirut Pertamina.

Ali menegaskan, pengunduran diri Karen sama sekali tidak terkait rumor yang beredar yang menyebut Karen tengah dipinang menjadi menteri oleh pemerintah baru. Sejumlah tawaran justru tidak bersinggungan dengan dunia politik.

"Ada tawaran yang terkait dengan pendidikan, dan juga korporasi internasional. Tapi beliau masih mempertimbangkan hal itu," paparnya.

Pebisnis wanita urutan-6 dunia yang paling berpengaruh dari 50 most powerfull woman in business versi majalah Fortune Global tersebut memang terbilang cukup baik memimpin Pertamina.

Pada 27 Maret 2013, Karen didapuk sebagai CEO terbaik di Asia dari Corporate Governance Asia dalam ajang Asiang Exellence Recognitions Awards 2013. Selain dirut, posisi direktur keuangan dan investor relations juga meraih penghargaan.

Karen juga tercatat dapat membawa Pertamina masuk peringkat 122 perusahaan berkelas dunia dari 500 Fortune Global. Pertamina menjadi perusahaan pertama asal Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut pada 16 Agustus 2013. Tahun ini, posisi pertamina di Fortune Global melorot satu peringkat sebelumnya menjadi ke-123.

Catatan Bisnis, pemerintah menargetkan Pertamina bisa mencetak laba bersih hingga level US$3,44 miliar atau naik dari tahun lalu sebesar US$3,07 miliar. Pencapaian laba bersih tahun lalu merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah perusahaan pelat merah itu.

Berdasarkan data Pertamina, sepanjang tahun lalu, perseroan membukukan kenaikan penjualan dalam negeri pada minyak mentah, gas, energi panas bumi dan hasil minyak dari US$43,764 juta menajadi US$44,736 juta.

Tahun lalu, Pertamina membukukan laba bersih sebesar US$3,067 juta dari sebelumnya pada 2012 sebesar US$2,766 juta. Kenaikan laba bersih seiring dengan peningkatan penjualan dan pendapatan usaha lainnya.

Sejak dipimpin Karen pada 2009, laba Pertamina berturut-turut mencapai US$1,547 juta (2009), US$1,881 juta (2010), US$2,405 juta (2011).

Pengunduran diri Karen mengingatkan publik terhadap mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada 2010 lalu. Dia juga mengajukan pengunduran diri dan kemudian berkarir di Amerika Serikat sebagai Managing Director World Bank.

Kedua wanita ini diduga mundur karena tidak kuat menahan tekanan politik. Sejumlah informasi beredar bahwa Karen sebelum menyatakan mundur, sempat didatangi oleh politisi dan mendapatkan tekanan.

Setali tiga uang, Dirut PLN Nur Pamudji bahkan telah jauh-jauh hari meminta mundur dari jabatannya. Dia bahkan telah mengirimkan pesan singkat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Dahlan Iskan.

"Saya laporkan sebagai berikut, kalau ada pegawai PLN yang nyolong, terima suap, korup, saya sendiri yang akan memborgolnya. Tapi pegawai yang kerja baik dan profesional, harus bisa kerja dengan tenang. Sebab itu Dirut PLN harus piawai melindungi para pegawainya dari persoalan hukum dan saya ikhlas mundur untuk digantikan oleh Dirut baru yang piawai tersebut agar para profesional di PLN bisa bekerja dengan tenang."

Begitu isi pesan singkat Nur Pamudji pada 12 November 2013 silam. Nur yang dinobatkan sebagai tokoh anti korupsi 2013 oleh Bung Hatta Anti Corruption Award itu sempat ditahan-tahan mundur oleh Dahlan.

Namun, Akhirnya, Dahlan tak kuasa menolak pengunduran diri dirut PLN penggantinya itu. Dahlan kini tengah menyiapkan Dirut PT Kereta Api Indonesia (Persero) Ignasius Jonan untuk mengisi kursi bos PLN.

Dahlan akan membongkar pasang jabatan bos BUMN itu. Bahkan, mantan bos Jawa Pos Group itu telah menemui Jonan untuk memintanya memimpin PLN.

"Saya sudah bicara dengan beliau [Ignasius Jonan], dan meminta waktu untuk berpikir," kata Dahlan seraya menuturkan tidak mungkin bongkar pasang bos BUMN itu dalam waktu dekat.

Dahlan menegaskan telah melaporkan rencana penggeseran dirut KAI ke PLN kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung. Namun, dia juga tidak dapat memastikan karena Jonan dikabarkan akan diplot menjadi menteri pada pemerintahan baru mendatang. Otomatis, selain kursi dirut KAI juga kosong.

Lain hal dengan posisi bos Garuda Indonesia Emirsyah Satar. Dirut Garuda yang telah menjabat selama dua periode itu harus lengser sebelum Oktober 2014.

Dahlan juga tengah menggodok nama-nama pengganti Emirsyah. Kriteria pengganti Emirsyah telah ditetapkan yaitu orang yang mengerti manajemen keuangan perusahaan BUMN.

Kemampuan ini dinilai perlu sebagai bahan untuk memperbaiki kondisi keuangan emiten berkode saham GIAA yang kini tengah menderita kerugian.

Garuda Indonesia tercatat mengalami kerugian bersih senilai US$211,7 juta atau setara dengan Rp2,3 triliun pada semester I/2014.

"Masih nominasi, syaratnya yang pertama integritas artinya tidak boleh korupsi, tidak boleh nepotisme, keluarganya ikut campur urusan perusahaan," paparnya.

Lantas, terlepas konflik kepentingan yang terjadi di perusahaan-perusahaan BUMN, hendaknya pemerintah mengangkat orang-orang berintegritas dan profesional untuk membenahi perusahaan pelat merah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper