Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mandiri dan BNI Berburu Nasabah di Negara Kantong WNI

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) tengah mengincar beberapa negara yang menjadi kantong warga negara Indonesia sebagai strategi peningkatan laba usaha perbankan itu.
 Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) tengah mengincar beberapa negara yang menjadi kantong warga negara Indonesia sebagai strategi peningkatan laba usaha perbankan itu.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tengah mengkaji potensi di Taiwan, Kawasan Timur Tengah, Myanmar, Vietnam, dan Laos, mengingat laba yang dihasilkan dari kantor cabang di luar negeri cukup menjanjikan.

“Kami mengikuti pasar, kami akan buka kantor cabang sekaligus mencari funding di kantong WNI,” ujar Managing Director Treasury, Financial Institution and Special Asset Management Bank Mandiri Royke Tumilaar, Rabu (27/8/2014).

Perseroan juga optimistis mampu meraih pertumbuhan laba dari 5 kantor cabang di luar negeri (KCLN) milik perseroan mencapai 40% hingga akhir tahun ini.

Target tersebut diyakini mampu tercapai mengingat hingga akhir paruh pertama tahun ini, perseroan mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 48,9% atau naik dari US$12,9 juta pada Juni 2013 menjadi US$19,3 juta. Royke mengungkapkan untuk meraih target laba tersebut perseroan akan menggenjot bisnis trade finance dan remittance.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (Bank BNI) juga tak mau ketinggalan. Bank yang memiliki 5 KCLN ini mengincar pembukaan kantor cabang di Malaysia, Myanmar, Jeddah, Korea, dan Taiwan.

Pemimpin Divisi Internasional Bank BNI Abdullah Firman Wibowo mengatakan perseroan membidik negara-negara tersebut mengingat jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar di sana. “Contoh di Taiwan, jumlah penduduk Indonesia naik 2,5 kali lipat menjadi 220.000 orang tahun ini karena pasar pekerja yang makin luas,” ujar Firman.

Adapun hingga kini perseroan memiliki KCLN di Singapura, Tokyo, Hongkong, London, dan New York. Firman juga menuturkan perseroan membidik pertumbuhan laba dari KCLN mencapai 29% hingga akhir tahun ini menjadi US$12,9 juta atau senilai Rp155 miliar.

“Sampai akhir tahun lalu laba kami sekitar US$10 juta atau Rp120 miliar,” ungkap Firman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper