Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berikut Strategi OJK Hadapi Pasar Modal Tahun 2015

Pasar modal Indonesia diyakini mempunyai potensi bertumbuh lebih besar dari pasar modal negara lain di kawasan. Untuk itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menjalankan sejumlah strategi menghadapi pasar pada 2015.n
OJK mulai 2015 akan memperkenalkan mekanisme penawaran umum berkelanjutan kepada emiten saham. /Bisnis.com
OJK mulai 2015 akan memperkenalkan mekanisme penawaran umum berkelanjutan kepada emiten saham. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pasar modal Indonesia diyakini mempunyai potensi bertumbuh lebih besar dari pasar modal negara lain di kawasan. Untuk itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menjalankan sejumlah strategi menghadapi pasar pada 2015.

Nurhaida, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal yang juga salah satu Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan setidaknya terdapat empat strategi OJK untuk memperdalam pasar keuangan khususnya pasar modal.

"Pendalaman pasar modal punya 4 building blocks," ujar Nurhaida dalam rilis yang diterima Bisnis.com, Kamis (25/9/2014).

Keempatnya ialah penguatan infrastruktur sistem teknologi informasi, penyediaan regulasi yang akomodatif bagi industri sekaligus lebih melindungi investor, peningkatan sisi penawaran dan permintaan produk, serta efektifnya pengawasan dan penegakan hukum di pasar modal.

Menurut Nurhaida, semua strategi itu diorientasikan pada peningkatan likuiditas dan kemampuan kompetitif pasar modal nasional memasuki era integrasi ekonomi ASEAN pada 2015.

Lebih kongkret lagi Nurhaida memaparkan beberapa strategi pengembangan yang telah dan akan dilanjutkan di 2015.

Terkait dengan pasar perdana, OJK mulai 2015 akan memperkenalkan mekanisme penawaran umum berkelanjutan kepada emiten saham. Pasca go public, kewajiban keterbukaan bisa dilakukan emiten melalui situs internetnya dan web bursa, katanya.

Mulai 2015 pula kewajiban pelaporan emiten ke OJK bisa dilakukan secara elektronik. Kebijakan-kebijakan yang ditujukan untuk efisiensi proses tersebut diyakini akan meningkatkan minat perusahaan untuk go public.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper