Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA PERBANKAN: Kuartal III, di Jawa Barat Relatif Stabil

Kinerja perbankan di Jawa Barat berkembang relatif stabil pada triwulan III/2014 seiring dengan langkah Bank Indonesia menjaga stabilitas sektor keuangan dan kondisi makro ekonomi.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, BANDUNG - Kinerja perbankan di Jawa Barat berkembang relatif stabil pada triwulan III/2014 seiring dengan langkah Bank Indonesia menjaga stabilitas sektor keuangan dan kondisi makro ekonomi.

Penyaluran kredit di kawasan ini mencapai Rp293,2 triliun atau tumbuh sebesar 13,8% atau melambat dibandingkan dengan triwulan II/2014 16,1%.

Hendar, Deputi Gubernur Bank Indonesia, mengatakan besaran pertumbuhan kredit ini sesuai dengan arah kebijakan BI untuk menjaga tingkat pertumbuhan kredit yang lebih sehat pada 2014 dan menjaga stabilitas makro ekonomi terkait risiko defisit transaksi berjalan dan tekanan inflasi pasca kenaikan BBM 2013.

“Pada tahun depan pun, pertumbuhan kredit nasional diproyeksikan sekitar 15%,” katanya, Senin (8/12/2014).

Di sisi lain, katanya, risiko NPL tercatat 3,02% sedikit di atas rata-rata nasional. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 11% menjadi Rp323,2 triliun.

Sementara itu, kinerja sistem pembayaran nontunai pada triwulan III/2014 menunjukkan penggunaan fasilitas RTGS meningkat cukup signifikan baik dari sisi nominal maupun volume transaksi. Sedangkan transaksi Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) mengalami sedikit penurunan.

Secara nominal, katanya, transaksi melalui RTGS mencapai Rp254,65 triliun pada triwulan III/2014, naik dari triwulan II/2014.

“Dari sisi volume, transaksi RTGS pada triwulan III/2014 tercatat meningkat menjadi sebesar 275.000 kali transaksi.”

Hendar menambahkan perkembangan peredaran uang tunai pada triwulan III/2014 juga masih didominasi oleh aliran inflow.

Jumlah aliran uang kartal yang masuk Bank Indonesia Provinsi Jabar mencapai Rp23,82 triliun, sedangkan yang keluar mencapai Rp14,33 triliun.

Dia mengatakan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai, Bank Indonesia bekerjasama dengan sejumlah perbankan dengan penyediaan ATM Uang Pecahan Kecil (UPK) di beberapa lokasi.

Di samping itu, juga dilakukan Gerakan Nasional Nontunai (GNNT) melalui implementasi penggunaan e-money atau instrumen nontunai lainnya sedang dikembangkan di kawasan pendidikan Jatinangor dengan melibatkan tiga perguruan tinggi yaitu Unpad, IPDN dan Ikopin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper