Bisnis.com, MAKASSAR - Perbankan di Sulawesi Selatan semakin aktif menyalurkan pinjaman ke pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM yang ada di daerah ini.
Berdasarkan data Bank Indonesia Perwakilan Sulsel, penyaluran pinjaman dari perbankan untuk segmen UMKM posisi November 2014 mencapai Rp26,32 triliun atau 30,06% dari total keseluruhan kredit yang disalurkan Rp87,57 triliun.
Pangsa pasar penyaluran kredit bagi segmen UMKM posisi November 2014 tersebut bergerak naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tercatat 29,47% dengan realisasi Rp78,76 triliun.
Miyono, Kepala Divisi Akses Keuangan dan UMKM BI Perwakilan Sulsel , mengatakan bank sentral dalam beberapa tahun terakhir secara aktif terus mendorong perbankan untuk menyalurkan pinjaman ke segmen UMKM yang potensial terkhusus yang ada di Sulsel.
"Tidak hanya itu, kami juga membina sejumlah UMKM di beberapa daerah agar kedepannya bisa lebih mudah mendapatkan akses ke perbankan untuk peningkatan kapasita. Diharapkan UMKM bisa menjadi poros perekonomian Sulsel kedepannya," katanya kepada Bisnis, Selasa (30/12/2014).
Secara terperinci, penyaluran kredit UMKM tersebut diserap oleh pelaku usaha menengah sebesar 39,99%, kemudian usaha kecil sebesar 38,85% serta mikro dengan persentase sebesar 21,16%.
Menurut Miyono, sedikitnya terdapat 9 program pengembangan sektor riil dan UMKM yang dilakukan BI Perwakilan Sulsel sepanjang tahun ini.
Diantaranya pengembangan klaster sejumlah komoditas pertanian serta klaster ternak di beberapa kabupaten serta pengembangan kewirausahaan dan usaha mina.
Kendati demikian, non performing loan (NPL) kredit UMKM cenderung meningkat sepanjang tahun ini, di mana posisi November 2014 sebesar 5,22%.
"Tingginya NPL sektor UMKM ini masih bagian dari dampak UU Minerba yang efektif diberlakukan awal tahun ini. Banyak UMKM yang turunan dari sektor pertambangan, itu yang paling merasakan dampaknya," papar Miyono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
