Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Central Asia Finance atau BCA Finance memprediksi kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) ke level 6,25% tak mempengaruhi bisnis pembiayaan.
Terlebih, Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim menyebut bahwa kenaikan suku bunga BI tersebut tidak terlalu signifikan. Adapun suku bunga hanya naik sebanyak 25 basis point dari sebelumnya yakni 6%.
“Kami masih memantau dampaknya, tetapi saya kira naiknya kan kecil, tidak akan terlalu berdampak,” kata Roni saat dihubungi Bisnis, Kamis (25/4/2024).
Roni mengatakan pihaknya juga belum memiliki rencana untuk menaikkan bunga kredit perseroan. Terlebih suku bunga BI saja baru naik, pihaknya masih belum mengetahui pasti reaksi perbankan apakah akan menaikkan bunga pinjaman atau tidak.
Sementara terkait pendanaan Roni mengatakan strategi perseroan masih sama yakni dengan modal sendiri,pinjaman bank dan join financing dengan induk Bank BCA.
Sebelumnya, BCA Finance mencatatkan pertumbuhan pembiayaan baru pada kuartal I/2024. Pembiayaan baru perseroan mencapai Rp10,9 triliun pada periode Januari—Maret 2023.
Baca Juga
Angka tersebut meningkat 13,8% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
“Pembiayaan baru kami dari Januari—Maret tahun ini sebesar Rp10,9 triliun, lebih tinggi 13,8% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu,” kata Roni saat dihubungi Bisnis, Selasa (16/4/2024).
Roni mengatakan bahwa mobil baru masih menjadi penopang pertumbuhan pembiayaan baru perseroan pada kuartal I/2024.