Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Strategi Investasi Triliunan Dana Pensiun saat Pasar Saham Bullish

Industri dana pensiun Indonesia tetap menerapkan strategi life cycle fund meski pasar saham bullish. Fokus pada diversifikasi dan kehati-hatian untuk menjaga likuiditas dan imbal hasil.
Ilustrasi dana pensiun. / dok Freepik
Ilustrasi dana pensiun. / dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) menyampaikan industri dana pensiun akan terus konsisten menerapkan strategi investasi life cycle fund di tengah tren bullish pasar saham.

Sebagai informasi, life cycle fund adalah strategi pengelolaan investasi yang alokasi asetnya disesuaikan dengan usia atau tahap hidup peserta. Dalam konteks ini, dihitungnya seberapa dekat peserta dengan usia pensiun.

Humas ADPI Syarifudin Yunus mengemukakan bahwa penempatan investasi di pasar modal tetap prospektif apabila kondisi makro ekonomi sudah pulih. Pasalnya, investasi di saham tetap menjadi alternatif instrumen di dapen apalagi untuk jangka panjang.

“Namun, di dana pensiun kan harus menerapkan juga prinsip life cycle fund. Jadi untuk peserta yang mau pensiun harus konservatif, tetapi peserta yang masih lama pensiunnya tetap bisa di saham,” katanya kepada Bisnis, Rabu (13/8/2025).

Bagi dapen, lanjutnya, tantangan investasi di pasar modal sebenarnya terletak pada volatilitas pasar dan ketidakpastian ekonomi. Sebab itu, dapen akan terus memegang prinsip kehati-hatian.

Syarifudin menyebut hal ini karena dapen tugasnya adalah memastikan ketersediaan likuiditas untuk membayar manfaat pensiun kepada peserta.

“Meski tren bullish terjadi, prinsip kehati-hatian tetap dipegang oleh pengelola dana pensiun. Dana pensiun tetap pada pakemnya harus hati-hari melalui strategi diversifikasi, life cycle fund, dan fokus pada keseimbangan antara risiko-imbal hasil untuk memenuhi kewajiban kepada pesertanya,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama Dapen BCA Budi Sutrisno tak menampik bahwa tren bullish di pasar modal dapat membuka peluang untuk mendorong kinerja investasi, tetapi bagi dapen risiko koreksi pasar tetap perlu diantisipasi.

“Dana pensiun memanfaatkan momentum positif secara selektif, sambil menjaga porsi instrumen aman seperti SBN dan deposito untuk memastikan arus kas manfaat pensiun tetap terjaga,” ucapnya.

Menurutnya, pendekatan seperti itu memungkinkan dana pensiun tetap memperoleh pertumbuhan aset yang berkesinambungan tanpa harus mengorbankan keamanan dana kelolaan.

Sebagai informasi, Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan membidik level 7.900 dalam jangka pendek didorong oleh sentimen eksternal, termasuk data inflasi Amerika Serikat (AS) dan dinamika geopolitik.  

Pada perdagangan kemarin, Selasa (12/8/2025), IHSG melonjak 2,44% menuju level 7.791,69. Tercatat, sebanyak 382 saham menguat, 249 saham turun, dan 170 saham stagnan. Adapun kapitalisasi pasar tembus Rp14.043 triliun.

Adapun, dalam catatan Bisnis, ndustri dana pensiun (dapen) terus meninggalkan pasar saham dalam penempatan investasinya. Per Juni 2025 penempatan investasi di saham turun 11,11% (year on year/YoY) dan 6,71% (month to month/MtM), menjadi sebesar Rp22,67 triliun.

Menelisik data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada Juni 2024 penempatan investasi di saham mencapai Rp25,50 triliun dan Mei 2025 sebesar Rp24,30 triliun. Berbeda dengan penempatan investasi di instrumen berisiko rendah yang terus bertumbuh.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro