Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Likuiditas Perbankan di Sulsel Mulai Positif

Likuiditas perbankan di Sulawesi Selatan mulai menunjukkan kecenderungan positif seiring dengan pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga atau DPK pada awal tahun ini yang mencapai dua digit.
Likuiditas perbankan di Sulawesi Selatan mulai menunjukkan kecenderungan positif seiring dengan pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga atau DPK pada awal tahun ini yang mencapai dua digit./JIBI
Likuiditas perbankan di Sulawesi Selatan mulai menunjukkan kecenderungan positif seiring dengan pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga atau DPK pada awal tahun ini yang mencapai dua digit./JIBI
Bisnis.com, MAKASSAR - Likuiditas perbankan di Sulawesi Selatan mulai menunjukkan kecenderungan positif seiring dengan pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga atau DPK pada awal tahun ini yang mencapai dua digit.
 
Berdasarkan data Bank Indonesia Perwakilan Sulsel, dana masayarakat daerah ini yang disimpan di bank per Januari 2015 mencapai Rp64,7 triliun tumbuh 12,16% dibandingkan dengan peridoe yang sama tahun lalu. Capaian pertumbuhan DPK tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan Desember 2014 yang hanya mampu tumbuh 9,31% secara tahunan.
 
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel Dadi Aryadi mengemukakan pertumbuhan DPK per Januari ditopang oleh peningkatan pada jenis deposito dan giro.
 
"Dana masyarakat yang disimpan di bank untuk deposito per Januari 2015 tumbuh hingga 20,42% sedangkan giro naik 7,59%," katanya, Ahad (1/3/2015).
 
Sementara itu, penyaluran kredit dari perbankan di Sulsel pada Januari 2015 mencatatkan pertumbuhan lebih rendah dibandingkan dengan penghimpunan DPK.
 
Bank sentral mencatat, pertumbuhan kredit di Sulsel pada Januari 2015 mencapai 10,8% menjadi Rp87,7 triliun dari periode yang sama tahun lalau sebesar Rp79,2 triliun.
 
Adapun, penyaluran pinjaman dari perbankan Sulsel sempat mencapai titik terendah pada September tahun lalu, di mana pertumbuhannya hanya 8,3% namun kemudian membaik pada berikutnya dan hingga awal tahun ini bergerak di kisaran 10% - 11% (yoy).
 
"Percepatan pertumbuhan kredit seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat," kata Dadi.
 
Dari sisi pangsa kredit, segmen kredit konsumsi masih mendominasi dengan porsi mencapai 42,35%, kemudian kredit modal kerja (KMK) sebesar 36,28% serta kredit investasi mencapai 21,38%.
 
Pertumbuhan kredit untuk segmen konsumtif paling tinggi terjadi pada kredit multiguna 34,95%, kemudian kredit kendaraan bermotor sebesar 30,27% serta kredit pemilikan rumah mencapai 7,97%.
 
Sedangkan untuk kredit produktif, kontribusi terbesar berada pada sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) yang mencapai 31,14%, diikuti industri pengolahan 6,19% serta sektor konstruksi sebesar 5,87%.
 
Sementara itu, kredit UMKM yang disalurkan perbankan Sulsel pad Januari 2015 mencapai Rp26,61 triliun, tumbuh sebesar 15,26% secara tahunan. "Capaian ini sekaligus tercatat sebagai pertumbuhan kredit UMKM tertinggi sejak perlambatan yang terjadi pada Juli 2014 yang hanya mampu tumbuh 11,16%," papar Dadi.
 
Di sisi lain, lanjutnya, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) Sulsel 
masih dalam batas terkendali yaitu 3,73%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Amri Nur Rahmat

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper