Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTN Targetkan Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15 Triliun

PT Bank Tabungan Negara (BTN) menargetkan kapitalisasi pasar dapat menembus Rp15 triliun pada tahun ini.
PT Bank Tabungan Negara (BTN) menargetkan kapitalisasi pasar dapat menembus Rp15 triliun pada tahun ini./JIBI
PT Bank Tabungan Negara (BTN) menargetkan kapitalisasi pasar dapat menembus Rp15 triliun pada tahun ini./JIBI
Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (BTN) menargetkan kapitalisasi pasar dapat menembus Rp15 triliun pada tahun ini.
 
Direktur BTN Iman Nugroho Soeko mengatakan untuk mencapai target tersebut perseroan akan terus meningkatkan kinerja.
 
"Tentunya kinerja kami akan terus diperbaiki. Selain itu, kami ingin supaya para investor menilai BTN dari potensi yang kami miliki, tidak hanya dari kinerja kami," ucapnya kepada Bisnis.com di Jakarta, Senin (27/4/2015).
 
Kapitalisasi emiten berkode saham BBTN pada akhir tahun lalu naik sebesar 38,52% dari Rp9,19 triliun pada akhir 2013 menjadi Rp12,73 triliun pada akhir tahun lalu. Sedangkan harga per saham BTN juga meningkat dari Rp870 per akhir 2013 menjadi Rp1.205 per akhir tahun lalu.
 
Direktur Utama BTN Maryono optimistis kinerja perseroan pada tahun ini akan lebih baik dibandingkan tahun lalu yang mengalami tekanan karena kondisi makro yang tidak kondusif. Perseroan, kata Maryono, telah menyiapkan fokus bisnis dan inisiasi utama pada tahun ini.
 
"Inisiasi bisnis yang kami lakukan pada tahun ini antara lain pertumbuhan kredit yang difokuskan pada sektor perumahan, pengembangan pertumbuhan bisnis baru, fokus pada dana murah dan pendanaan jangka panjang, serta memperkuat permodalan," katanya.
 
Dengan inisiasi tersebut, BTN memproyeksikan pertumbuhan aset antara 18% hingga 20%, pertumbuhan kredit pada kisaran 17% hingga 19%, dana pihak ketiga (DPK) yang diproyeksikan tumbuh sekitar 19% hingga 20%, rasio kredit bermasalah akan ditekan hingga di bawah level 3% dan laba bersih tumbuh di atas 40%.
 
Selain itu, Maryono juga menjelaskan BTN akan terus berupaya memimpin pasar pembiayaan perumahan di Indonesi. Saat ini market share per Desember 2014 sebesar 27,50%. Sementara untuk program perumahan nasional, dominasi kredit yang disalurkan perseroan mencapai lebih dari 95%.
 
"Industri pembiayaan perumahan menjadi incaran para investor karena bernilai tinggi. Ambil contoh, misalnya rumah subsidi, ketika realisasi KPR nilai agunannya 111% dan saat ini agunan nilainya mencapai lebih dari 203%," ujar Maryono.
 
Adapun, sepanjang tahun lalu BBTN mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 10,22% menjadi Rp144,6 triliun. Penyaluran kredit BTN tumbuh 15,38% menjadi Rp115,9 triliun dan DPK tumbuh 10,67% menjadi Rp106,5 triliun. Sedangkan dari sisi profitabilitas, BTN membukukan laba bersih senilai Rp1,1 triliun pada akhir 2014 atau mengalami penurunan tipis laba yang diraih tahun sebelumnya senilai Rp1,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper