Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Rate Tertinggi di Asia? BI : Itu Wajar

Tingkat suku bunga Bank Indonesia atau BI Rate yang paling tinggi di antara negara Asia Tenggara yakni di level 7,5% dinilai wajar oleh bank sentral.
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo. /Bisnis.com
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Tingkat suku bunga Bank Indonesia atau BI Rate yang paling tinggi di antara negara Asia Tenggara yakni di level 7,5% dinilai wajar oleh bank sentral.

Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo mengatakan Indonesia memiliki tingkat inflasi yang tinggi dan masih mengalami defisit neraca transaksi berjalan atau current account defisit (CAD).

"Di antara regional ASEAN, kita tertinggi, tapi dapat dipahami karena kita punya inflasi tinggi. Ciri negara kita, inflasi kita tinggi dan CAD kita defisit. Negara tetangga inflasi rendah dan CAD surplus," ujarnya di Gedung BI, Selasa (19/5/2015).

Dengan kondisi seperti itu, Indonesia harus lebih waspada dari negara-negara lain terkait potensi arus modal keluar. "Jadi dengan kondisi tidak pasti, potensi modal keluar akan lebih berisiko seperti Indonesia. Dapat dipahami beberapa negara merespons policy rate-nya diturunkan di mana negara yang inflasinya rendah dan terjaga," ucapnya.

Reformasi pemerintah pada subsidi bahan bakar minyak atau BBM yang diserahkan pada mekanisme pasar diprediksi akan membawa dampak positif bagi inflasi Indonesia bila dilakukan secara konsisten hingga akhir tahun ini. Pasalnya, hal tersebut akan membuat kondisi inflasi Indonesia relatif lebih stabil dan rendah karena tidak terjadi lonjakan harga.

Agus memprediksi inflasi Indonesia hingga akhir tahun bisa mencapai 4,2% atau sejalan dengan target Bank Indonesia 41% pada 2015. "Kalau di Juni inflasi masih 7,4%, September 7,3%, baru di akhir 2015 4,2%. Inflasi masih tinggi. Jadi kami masih melihat itu, ekonomi dinamis tidak pasti. Kita ingin yakini untuk koordinasikan dengan pemerintah. Pemerintah pastikan lingkungan yang kondusif," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper