Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERBANKAN SYARIAH: Pembiayaan Kembali Bergairah

Laju pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah kembali bergairah setelah pada bulan pertama tahun ini mengalami tekanan cukup dalam.

Bisnis.com, JAKARTA—Laju pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah kembali bergairah setelah pada bulan pertama tahun ini mengalami tekanan cukup dalam. 

Kepala Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank OCBC NISP Tbk. Koko T. Rachmadi mengakui sepanjang 3 bulan pertama tahun ini, pertumbuhan pembiayaan di unit usaha yang dipimpinnya belum melaju sesuai target yang ditetapkan. Dia merinci hingga Maret 2015, pertumbuhan pembiayaan di UUS OCBC NISP baru tumbuh sebesar 7,3% secara year on year (y-o-y) dari Rp1,52 trilun menjadi Rp1,63 triliun.

Namun, memasuki April 2015, lanjut Koko, laju pembiayaan mulai mengalami peningkatan signifikan di banding bulan sebelumnya. Peningkatan tersebut, kata dia, ditopang mulai bergairahnya perekonomian serta aksi internal unit syariah ini.

“April pertumbuhan [pembiayaan] mengalami peningkatan signifikan dibanding bulan sebelumnya. Pertumbuhannya di  kisaran 2,3%-2,5% per bulan,” jelas Koko kepada Bisnis.com, Rabu (20/5/2015).

Adapun, tahun ini UUS OCBC NISP memasang target pertumbuhan pembiayaan di posisi 25% y-o-y. Koko optimistis hingga akhir tahun nanti pihaknya mampu mencapai target tersebut. Koko juga menjelaskan hingga kini keseluruhan pembiayaan yang disalurkan pihaknya merupakan kredit pemilikan rumah (KPR) dengan jangka waktu pinjaman berkisar 5-20 tahun.

Sementara itu, dari data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dipublikasikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan hingga Maret 2015, pembiayaan yang disalurkan Bank Umum Syariah (BUS) dan UUS tumbuh 8,51% y-o-y dari Rp184,96 triliun  menjadi Rp200,71 triliun. Pertumbuhan tersebut terpantau meningkat dari posisi pada Januari 2015 yang hanya naik 4% y-o-y menjadi Rp197,27 triliun.

SPI mencatat penyumbang terbesar peningkatan tersebut yakni pertumbuhan pembiayaan di 22 UUS yang naik mencapai 15,52% y-o-y menjadi Rp53,57 triliun. Adapun, dibandingkan pertumbuhan UUS, 12 BUS terpantau tumbuh lebih lambat atau sebesar 6,16% y-o-y menjadi Rp147,13 triliun pada akhir kuartal I/2015.

Direktur Utama PT Bank BNI Syariah Dinno Indiano menuturkan pertumbuhan pembiayaan di perseroan pada April 2015 naik dari posisi di bulan sebelumnya. Menurutnya, hingga Maret 2015, perseroan mencatatkan kenaikan pembiayaan di posisi 7%.

“Sekarang kalau lihat April mulai membaik di posisi 8,5%,” ujar Dinno. Peningkatan tersebut, lanjut Dinno, sejalan dengan siklus ekonomi yang mulai bergairah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper