Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Bank Papan Atas Masih Enggan Go Asean

Sampai saat ini, belum ada industri perbankan yang mengajukan diri sebagai Qualified Asean Bank (QAB).
Ilustrasi/forbes.com
Ilustrasi/forbes.com

Bisnis.com, JAKARTA - Sampai saat ini, belum ada industri perbankan yang mengajukan diri sebagai Qualified Asean Bank (QAB).

QAB merupakan bagian dari kesepakatan antara otoritas keuangan di Asean dalam Asean Banking Integration Framework (ABIF).

Adanya ABIF untuk menjunjung azas resiprokal dimana bank yang masuk kategori QAB bisa masuk ke sembilan negara Asean dan diperlakukan sebagai bank domestik di negara bersangkutan.

Dengan ABIF ini pula, bank-bank lokal Indonesia yang ingin membuka cabang di luar negeri pun tidak kesulitan dalam memperoleh izin baik menambah jumlah kantor cabang maupun ikut akses dalam jaringan anjungan tunai mandiri (ATM) di negara bersangkutan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pernah menyatakan untuk bisa masuk dalam kategori QAB, harus memenuhi beberapa persyaratan yakni permodalan yang kuat dan sehat, market share besar, bank tersebut asli Indonesia, dan memenuhi syarat prudential dari host country.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Jahja Setiatmadja mengatakan pihaknya belum beminat untuk mendaftar diri dalam QAB. "Kami belum berminat untuk menjadi QAB," ujarnya kepada Bisnis.com, Jumat (29/5/2015).

Perseroan, lanjutnya, berkonsentrasi untuk mengembangkan bisnis di Indonesia. Pasalnya, untuk merambah jaringan bisnis di luar negeri membutuhkan biaya investasi yang tak sedikit.

"Kami konsentrasi mau kembangkan network dan bisnis di Indonesia saja. Di luar negeri berat diongkos, profitnya enggak jelas dan persaingan juga berat banget," kata Jahja.

PT Bank Mandiri Tbk juga belum mengajukan diri sebagai QAB. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas menuturkan pihaknya masih mempelajari ketentuan perbankan di negara Asean.

"Imi mengenai ketentuan permodalan dan pembatasan membuka cabang baik secara jumlah maupun lokasi," ucap Rohan.

Bank Mandiri, lanjutnya, mengincar Malaysia dan Singapura jika sudah menjadi QAB. Namun, masih ada kendala untuk membuka jaringan kedua tempat tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper