Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diminta Menurunkan Tingkat Suku Bunga, Ini Jawaban BI

Bank Indonesia diminta untuk menurunkan tingkat suku bunga acuan atau BI rate. Permintaan tersebut karena melihat angka inflasi pada bulan Juli yang rendah yakni 0,93% dan relatif terkendali.
Bank Indonesia/Ilustrasi-Bisnis
Bank Indonesia/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia diminta untuk menurunkan tingkat suku bunga acuan atau BI rate.

Permintaan tersebut karena melihat angka inflasi pada Juli yang rendah yakni 0,93% dan relatif terkendali.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan saat ini pelemahan nilai tukar rupiah membuat ruang untuk bank sentral menurunkan tingkat suku bunga menjadi terbatas.

Sebab, untuk menurunkan BI Rate tidak semata-mata hanya mempertimbangkan angka inflasi saja tetapi ada faktor lain yang turut mempengaruhi yakni seperti nilai tukar rupiah.

"Untuk sinyal dari suku bunga memang kami akan terus memonitor, mengantisipasi berbagai perkembangan yang memang inflasinya akan turun. Tapi beberapa faktor khususnya dari tekanan rupiah yang selama ini memang ruang untuk menurunkan suku bunga masih terbatas," ujarnya, Selasa (4/8/2015).

Melemahnya nilai tukar rupiah yang dipengaruhi faktor global dan domestik menjadi salah satu alasan kuat bank sentral tidak merespon rendahnya inflasi dengan penurunan BI rate yang saat ini berada di level 7,5%.

Pihaknya tidak memungkiri tingkat inflasi domestik memang menjadi pertimbangan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia dalam menentukan tingkat suku bunga.

Kendati demikian, bank sentral juga memperhatikan tingkat suku bunga negara lain, seperti rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat atau Fed Fund Rate untuk menentukan BI rate.

"Kami terus berkomitmen untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi tanpa harus menurunkan BI rate, yakni dengan cara melonggarkan kebijakan makroprudensial seperti pelonggaran loan to value yang telah kami lakukan," kata Perry.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper