Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JK Nilai BI Rate Seharusnya Turun dalam Kondisi Sekarang

Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate sebaiknya diturunkan dalam kondisi pelemahan pertumbuhan ekonomi seperti yang terjadi saat ini.
Wapres Jusuf Kalla. / Antara
Wapres Jusuf Kalla. / Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate sebaiknya diturunkan dalam kondisi pelemahan pertumbuhan ekonomi seperti yang terjadi saat ini.

Menurut Kalla, BI Rate tak seharusnya berada di level tinggi untuk memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). “Tidak ada cara untuk memperkuat rupiah dengan menaikkan BI Rate. Selalu dalam keadaan seperti ini BI Rate harus turun,” tegasnya, Selasa (18/8/2015).

Bank Indonesia memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan BI (BI Rate) di level 7,5%. Sementara itu, suku bunga dasar kredit (lending facility) tetap berada di level 8% dan fasilitas deposito sebesar 5,5%.

Hal itu diputuskan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Selasa sore (18/8/2015).

Bank sentral sudah cukup lama menahan BI Rate. Sebelumya pada RDG18 November 2014 BI memutuskan untuk menaikan suku bunga BI rate sebesar 25 bps menjadi 7,75% dan kembali menurunkan pada 17 Februari 2015 menjadi 7,5%.

Hingga RDG hari ini BI masih memutuskan untuk mempertahankan BI rate sebesar 7,5% dan terhitung sudah enam bulan BI menahan suku bunga BI rate pada level 7,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lavinda
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper