Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Mega Tbk Kostaman Thayib mengatakan dengan turunya BI Rate, LPS bisa menurunkan suku bunga penjaminan sehingga bank bisa menurunkan suku bunga.
Bahkan dia juga berharap BI Rate dalam bulan-bulan ke depan masih akan mengalami penurunan secara bertahap, tidak berhenti di angka 7,25.
Melihat angka inflasi yang rendah, per Desember 2015, BI mencatat 3,35%. Sementara menurutnya bila dibandingkan dengan BI Rate 7,25 masih ada selisih 4%. Selisih itu, ujarnya untuk riil inter straight tergolong tinggi. Setidaknya, ia menuturkan selisihnya berkisar 1%.
"Kalau inflasi berhasil kita jaga di sekitar 3-4[persen], mungkin suku bunga idealnya ada di 5%, yang penting di atas inflasi. Diharapkan di ujung akhir tahun [BI Rate] bisa di angka itu," tegasnya.
Menurutnya tahun ini, pertumbuhan ekonomi masih menantang. Ia mencontohkan, tahun lalu, pertumbuhan kredit miliknya minus sehingga pihaknya tidak ingin memaksakan dari kredit, meskipun profit yang diterima dari kredit sebetulnya naik. Tahun ini, pihaknya juga mengupayakan menjaga kenaikan risiko kredit [NPL]
Kostaman menuturkan tahun lalu terjadi pertumbuhan kredit baru, tetapi beberapa juga mengalami penurunan cepat, karena banyak pelunasan. Pihaknya memutuskan tahun ini akan lebih selektif dan tidak terlalu agresif.
Seperti cicilan joint financing dengan multifinance aja setahun bisa turun [lunas] Rp5 triliun. Lalu kredit koprorasi, juga ada pelunasan. "Jadi kita banyak produk yang bersifat cicilan, turun angsurannya banyak, jadi harus produksi terus," jelasnya
Di sisi lain, Kostaman menyebut pihaknya sebagai salah satu bank yang memiliki keunikan sendiri. Hal ini menurutnya tampak dari jumlah pengguna kartu kredit tiga kali lebih banyak daripada penabung atau sekitar 1,6 juta pengguna kartu kredit."Kami termasuk bank yang kuat di kartu kredit. Kan kami sinergikan dengan group," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel