Bisnis.com, JAKARTA - Sun Life Financial Indonesia mengatakan akusisi saham CIMB Group di perusahaan asuransi jiwa patungan CIMB Sun Life senilai Rp550 miliar merupakan upaya pemenuhan aturan di Indonesia.
Shierly Ge, Head of Marketing PT Sun Life Financial Indonesia (SLF Indonesia), mengatakan Sun Life bermaksud untuk mengintegrasikan seluruh bisnisnya di Indonesia. Dia mengatakan pemilikan sepenuhnya di CIMB Sun Life (CSL) ini merupakan langkah utama untuk memenuhi kebijakan pemerintah Indonesia mengenai pembatasan kepemilikan tunggal (single presence policy).
"Transaksi ini akan menyatukan seluruh operasional Sun Life dalam satu atap dan satu kesatuan merk dagang di Indonesia. Tentunya semua ini akan pending regulatory approval," kata Shierly di Jakarta, melalui aplikasi pesan yang dikutip Minggu, (27/3/2016).
Kevin Strain, Presiden Sun Life Financial Asia, menjelaskan pihaknya dalam posisi mengantisipasi dalam menghadapi kebijakan kepemilikan tunggal. Dengan penyatuan ini SLF Indonesia dapat tumbuh lebih besar dan melayani nasabah dengan lebih baik. Ini merupakan kesempatan yang sangat menarik untuk memperluas serta meningkatkan bisnis kami di Indonesia yang merupakan pasar utama untuk kelangsungan pertumbuhan dan komitmen kami di Asia, ujarnya.
Dia menjelaskan Sun Life berkomitmen meningkatkan investasinya di Indonesia. Akuisis ini merupakan kelanjutan dari komitmen perusahaan yang telah diumumkan sebelumnya. Pihaknya telah
menyiapkan investasi sebesar US$40 juta untuk meningkatkan kualitas dan jumlah tenaga pemasar, meningkatkan penetrasi pasar melalui online dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan merek perusahaan.
Selama proses pengintegrasian bisnis, Elin Waty akan tetap menjabat sebagai Presiden Direktur SLF Indonesia dan juga akan segera menduduki jabatan sebagai Country Manager. Sedangkan Vivien Kusumowardhani akan tetap menjabat sebagai Presiden Direktur CSL sampai dengan proses integrasi selesai dan selanjutnya beliau akan terus mendukung operasional Sun Life di Indonesia.
Transaksi ini diharapkan dapat rampung pada akhir kuartal ketiga 2016. Saat ini transaksi menunggu pemenuhan atas syarat-syarat penyelesaian pada umumnya serta menunggu persetujuan dari regulator.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel