Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siap-Siap! CIMB Niaga (BNGA) Bakal Rilis Paylater pada Juni 2024

Bank CIMB Niaga (BNGA) bersiap meluncurkan layanan paylater pada kisaran Juni-Juli tahun ini.
Aktivitas di salah satu cabang Bank CIMB Niaga di Jakarta, Rabu (2/11/2022).  /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas di salah satu cabang Bank CIMB Niaga di Jakarta, Rabu (2/11/2022). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) bakal meluncurkan fitur paylater di aplikasi OCTO Mobile pada rentang Juni-Juli 2024 

Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Noviady Wahyudi mengatakan fitur tambahan ini telah melewati tahap awal piloting dan saat ini sedang dalam tahap pengujian alias testing yang lebih menyeluruh sampai akhirnya diluncurkan secara resmi.

Sebelumnya, fitur ini memang sempat dikabarkan bakal meluncur pada April 2024, akan tetapi libur panjang pada April 2024 menjadi penyebab melesetnya peluncuran fitur ini.

“Lalu, kenapa jadinya Juni dan Juli? Karena kita ingin acceptance-nya tidak hanya di e-commerce, tapi juga di QR,” ujarnya pada Bisnis, Rabu (24/4/2024).

Meski layanan paylater akan dirilis secara resmi ke publik dalam waktu dekat, pria yang kerap disapa Dede ini menyebut perusahaan masih memiliki rencana untuk melakukan pengembangan lanjutan, termasuk membuat paylater dapat digunakan untuk transaksi dalam negeri dan luar negeri.

Hadirnya, peluncuran fitur buy now pay later milik CIMB Niaga sendiri terdorong atas tingginya kebutuhan anak muda dalam mencari kemudahan akses dalam satu aplikasi.  

"Mulai dari tabungan, paylater, kartu kredit, e-money ada di satu aplikasi. Maka ini akan memudahkan nasabah agar tidak lupa membayar tagihan, karena bisa autodebet," kata Dede beberapa waktu lalu.

Sebagai informasi, dua perbankan raksasa di Tanah Air, yakni PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) telah merambah ke segmen paylater.  

BCA misalnya yang mencatat kinerja bisnis buy now pay later (paylater) perseroan moncer selama kuartal I/2024. Tercatat, sudah ada 89.000 customer yang terdaftar sebagai nasabah paylater BCA, tumbuh 70% dari 52.500 customer pada Desember 2023. 

Direktur BCA Santoso mencatat outstanding mengalami peningkatan mencapai Rp185 miliar pada Maret 2024, naik 61% dari Rp115 miliar pada Desember 2023.

“Plafon juga mengalami kenaikan yang baik dari Rp395 miliar [Desember 2023] menjadi Rp597 miliar, [tumbuh] sekitar 51%,” ujarnya dalam Paparan Kinerja Kuartal I/2024, Senin (22/4/2024) 

Seiring dengan meningatnya jumlah pinjaman, kualitas kredit perseroan pada produk paylater tetap terjaga. Di mana, pada posisi Maret 2024 berada pada level 0,47%  

“Ini menunjukkan bahwa kita terus menjaga dan prudent, karena kualitas dan juga pertumbuhan portofolio sama-sama baik,” imbuhnya.  

Santoso menyebut paylater ini ditujukan bukan untuk mendapatkan cash, akan tetapi untuk menjaga cashflow apabila seorang individu memiliki suatu kebutuhan bersifat konsumtif dengan cara mencicil. 

BCA membuat produk paylater untuk menjadi alternatif nasabah lantaran kebijakan persetujuan kartu kredit saat ini yang masih ketat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper