Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bumiputera Belum Pastikan Eksekusi HMETD Maskapai Reasuransi Indonesia

Sebagian pemegang saham PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) belum memutuskan apakah akan mengeksekusi haknya menambah modal di satu-satunya perusahaan reasuransi yang tercatat di pasar modal itu.

Bisnis.com, JAKARTA – Sebagian pemegang saham PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) belum memutuskan apakah akan mengeksekusi haknya menambah modal di satu-satunya perusahaan reasuransi yang tercatat di pasar modal itu.

 

Didi Achdijat, Koordinator Pengelola Statuter Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 mengatakan pihaknya belum mengambil keputusan terkait aksi korporasi anak usaha nya itu. Dia mengatakan akan terlebih dahulu berkoordinasi dengan pengelola statuter lainnya. Saat ini AJB Bumiputera menggenggam 19,78% saham MREI.    

 

“Kami belum bicarakan,” kata Didi, Sabtu (26/11/2016).

 

Selain AJB Bumiputera, pemegang saham MREI hingga 31 Oktober 2016 adalah Citibank Singapore A/C CBSG-UBP SA-GCSG2 (16,12%), PT Surya Mitra Prasarana Graha  (6,31%),  Standard Chartered Bank SG PVB Clients AC (5,07%) serta masyarakat dengan kepemilikan di bawah 5% (52,72%).  

 

MREI telah melayangkan surat pemberitahuan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 8 Desember 2016 mendatang. RUPSLB ini bertujuan untuk memperoleh izin aksi penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) tahap III. Perusahaan mengatakan akan menerbitkan 130 juta lembar saham dengan nominal Rp200 atau sebanyak-banyaknya 33,48% dari Jumlah Modal ditempatkan dan disetor penuh sebelum pelaksanaan HMETD III .

 

Bonar Siregar, Sekretaris Perusahaan MREI belum bersedia menyebutkan besaran harga pelaksanaan HMETD maupun estimasi modal yang didapat perusahaan setelah aksi korporasi ini terlaksana. Namun jika mengacu pada harga MREI di Bursa Efek Indonesia pada 10 November 2016 senilai Rp4.600, maka perusahaan berkesempatan menambah modal hingga Rp598 miliar.  

 

Saham yang akan ditawarkan kepada para pemegang saham ini seluruhnya saham baru yang dikeluarkan dari portepel perusahaan. Selain itu perusahaan juga mengingatkan pemegang saham yang tidak mengeksekusi haknya akan terdilusi sebesar 33,48%.

 

Namun jika seluruh pemegang saham melaksanakan haknya maka saham portepel perusahaan akan turun 1,11 miliar lembar menjadi  981,65 juta lembar. Sedangkan periode pelaksanaan akan dilakukan selambat-lambatnya dalam 12 bulan seperti yang ditetapkan oleh OJK.

 

Sementara itu, hingga akhir triwulan III/2016 MREI telah membukukan laba Rp80,29 miliar. Jumlah ini lebih tinggi 5,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (y-o-y) sebesar Rp76,17 miliar. Meski laba tumbuh singel digit, premi bruto perusahaan tercatat tumbuh 29% yakni dari Rp 703,83 miliar menjadi Rp907,04 miliar. Sedangkan aset perusahaan naik dari Rp1,43 triliun menjadi Rp1,58 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper