Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI Ingin Tingkatkan Layanan Transaksi Kepelabuhanan

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menginginkan untuk meraup porsi transaksi kepelabuhanan dalam tubuh Pelindo mencapai 50%.
BNI ingin meningkatkan porsi transaksi kepelabuhanan dalam tubuh Pelindo hingga menjadi 50%/ilustrasi-jict.co.id
BNI ingin meningkatkan porsi transaksi kepelabuhanan dalam tubuh Pelindo hingga menjadi 50%/ilustrasi-jict.co.id

Bisnis.com, JAKARTA— PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. ingin meningkatkan porsi transaksi kepelabuhanan dalam tubuh Pelindo hingga menjadi 50%.

VP Deputy General Manger BNI Syafrudin M. Adam mengatakan saat ini dari total transaksi kepelabuhanan seluruh Pelindo, pihaknya melayani sekitar 40%. Persentase ini merupakan yang terbesar dibandingkan dengan bank-bank lain yang turut terlibat.

“Dari 40% itu kami harapkan bisa naik jadi setengahnya. Kami yakin dengan pelayanan yang kami berikan. Kerja sama dengan Pelindo satu sampai empat sudah sejak lama kami jalin,” tuturnya kepada Bisnis, Rabu (30/11/2016).

PT Pelabuhan Indonesia I, II, III, dan IV baru saja menandatangani nota kesepahaman tentang penyediaan dan pemanfaatan layanan cash management dengan tiga bank BUMN dan tiga bank swasta. BNI salah satu bank pelat merah yang terlibat setelah BRI dan Mandiri.

Emiten bersandi saham BBNI tersebut mengaku optimistis nota kesepahaman tersebut bakal memperkuat pamornya dalam melayani transaksi kepelabuhanan di dalam Pelindo. MoU ini menjadi tantangan tersendiri bagi perseroan untuk menjaga kualitas layanannya.

“Fokus kami tetap bagaimana meningkatkan transaksi kepelabuhanan BNI di dalam Pelindo, karena ini yang generate income kami,” kata Syafrudin.

Porsi sebesar 40% setara dengan 50.000 – 60.000 item transaksi per hari. Hal ini jelas berkontribusi positif terhadap fee based BBNI. Adapun dari total fee based, sektor kepelabuhanan baru sekitar 10%.

Pelindo I, II, III, dan IV bermitra dengan BNI, Mandiri, BRI, BCA, CIMB Niaga, dan Bank Bukopin dalam penyediaan layanan cash management untuk mendukung penerapan integrated billing system (IBS).

IBS merupakan program kementerian BUMN untuk mengintegrasikan sistem pelayanan jasa kepelabuhanan di seluruh PT Pelabuhan Indonesia (Persero). Diharapkan bisa diperoleh sistem pelayanan yang terpadu dan efisien sehingga biaya logistik lebih optimal.

Secara bertahap, IBS akan diterapkan untuk semua jasa layanan di semua lokasi pelabuhan untuk semua pengguna jasa. IBS mempunyai enam fitur, yakni e-registration, e-booking, e-tracking and tracing, e-payment, e-billiong, dan e-care.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper