Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Eximbank Incar Kredit UKM Tumbuh 40% di 2017

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia melakukan ekspansi kantor pemasaran guna mendukung pertumbuhan pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berorientasi ekspor hingga 40% di 2017.
Eximbank/Istimewa
Eximbank/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia melakukan ekspansi kantor pemasaran guna mendukung pertumbuhan pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berorientasi ekspor hingga 40% di 2017.

Ngalim Sawega, Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) mengatakan perusahaan berkomitmen untuk terus menjalankan perannya dalam memberikan layanan pembiayaan ekspor dengan suku bunga kompetitif, fasilitas penjaminan dan asuransi yang dapat meminimalisir risiko dalam aktivitas ekspor. Untuk itu pihaknya menghadirkan kantor pemasaran di sentra-sentra ekonomi berbasis ekspor untuk mempermudah para pelaku menjangkau layanan Indonesia Eximbank.

“Hadirnya Kantor Pemasaran di Bali sebagai representasi Indonesia Eximbank di wilayah Indonesia bagian tengah, secara geografis diharapkan mempermudah para pelaku usaha di industri UMKM berorientasi ekspor di Provinsi Bali dan sekitarnya, seperti Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur untuk menjangkau akses pembiayaan, penjaminan dan asuransi,” kata Ngalim melalui keterangan tertulis, Kamis (8/12/2016).

Dia mengatakan Bali merupakan provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang solid dan potensi ekspor yang besar, termasuk untuk segmentasi UKM. Selama lima tahun terakhir, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Bali berada di atas pertumbuhan PDB nasional. Pada tahun 2015 dan triwulan III – 2016, pertumbuhan ekonomi Bali tercatat 6,04% dan 6,17% di atas pertumbuhan ekonomi nasional, yaitu 4,79% dan 5,02%.

Pada bulan Oktober 2016, nilai ekspor barang Provinsi Bali mencapai USD40,5 juta, naik 1,18% yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya (USD40 juta). Sementara lima komoditas ekspor utama Bali terdiri dari Ikan dan Udang, Perhiasan, Pakaian Jadi Bukan Rajutan, Perabot, Penerangan Rumah, dan Kayu serta Barang dari Kayu.

Lebih lanjut Ngalim mengatakan selain melalui pendekatan bisnis, Indonesia Eximbank juga melakukan peningkatkan kapasitas UKM melalui jasa konsultasi Coaching Program for New Exporter (CPNE). Melalui program ini para pengusaha potensial memperoleh pelatihan, bimbingan, pendidikan, fasilitas pameran dan pendampingan hingga mampu melakukan ekspor perdana.

“Selama 2015 misalnya, Indonesia Eximbank telah melahirkan 4 pelaku UKM yang berhasil melakukan ekspor perdana produk ke sejumlah negara yakni serat kapuk ke Italia, furnitur berbahan jati ke Singapura, Serbuk Kelapa ke Hongkong dan Tiongkok, dan fermentasi kakao ke Prancis,” katanya.

Sedangkan hingga triwulan III /2016 terdapat tiga eksportir baru dari kegiatan CPNE tersebut yang telah melakukan ekspor perdana ke sejumlah negara yakni tepung cassava ke Inggris, rayung ke Pakistan, dan lantai batu alam ke Tiongkok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper