Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Kredit Stagnan? Ini Kata Bos Deutsche Bank

Pertumbuhan kredit berpotensi masih terus melandai sampai akhir tahun. Pasalnya, kredit sektor riil masih sulit bergerak karena kapasitas produksi masih memadai untuk mengakomodir permintaan pasar yang masih belum menggeliat.
Kantor Deutsche Bank di London/Reuters-Luke MacGregor
Kantor Deutsche Bank di London/Reuters-Luke MacGregor

Bisnis.com, JAKARTA -- Pertumbuhan kredit berpotensi masih terus melandai sampai akhir tahun. Pasalnya, kredit sektor riil masih sulit bergerak karena kapasitas produksi masih memadai untuk mengakomodir permintaan pasar yang masih belum menggeliat.

Chief COuntry Officer Deutsche Bank Indonesia Kunardy Lie mengatakan, sejauh ini pertumbuhan kredit memang cenderung stagnan. Masalah utamanya adalah banyak korporasi yang tidak ekspansi karena kapasitas produksi masih over capacity.

"Mereka belum mau ekspansi karena memang dari sisi permintaan untuk produknya masih lemah. Hal itu membuat mereka memilih memaksimalkan kapasitas produksi yang ada terlebih dulu," ujarnya kepada Bisnis pada Rabu (8/11).

Kunardy mengatakan, permintaan kredit yang paling bergerak itu berada pada sektor infrastruktur. "Kalau kredit pada sektor riil masih lemah karena persoalan yang tadi itu," ujarnya.

Dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai September 2017, pertumbuhan kredit baru naik sekitar 3,79% dibandingkan dengan akhir tahun lalu. Persentase itu jauh lebih rendah ketimbang pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai 6,32%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper