Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cakrawala Proteksi Yakin Laba Bersih Tumbuh Minimal 20%

PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia memperkirakan mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih sekitar 20% pada tahun ini seiring proyeksi peningkatan premi dan hasil investasi.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia memperkirakan mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih sekitar 20% pada tahun ini seiring dengan proyeksi peningkatan premi  dan hasil investasi.

Vice President PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia Nicolaus Prawiro mengatakan pihaknya optimistis meningkatkan kinerja sepanjang tahun ini seiring dengan upaya memperluas jaringan bisnis dalam beberapa tahun terakhir.

Dia mengatakan pihaknya dalam 2 tahun terakhir aktif menambah kantor cabang. Selain itu, jelasnya, rekanan kerja juga semakin bertambah, seperti multifinance dan broker.

"Premi bruto kan targetnya tumbuh menjadi Rp1,2 triliun. Jadi, minimal laba bersih bisa tumbuh 20%," ungkapnya kepada Bisnis, Senin (23/4/2018).

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Bisnis Indonesia, Senin (23/4/2018), Cakrawala Proteksi membukukan laba bersih senilai Rp23,08 miliar. Realisasi itu bertumbuh sekitar 45% dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya, yakni senilai Rp15,89 miliar.

Pada periode yang sama, premi bruto perusahaan asuransi umum ini meningkat sekitar 30% menjadi Rp838,39 miliar. Hasil investasi perusahaan pun tumbuh 8,5% menjadi Rp11,51 miliar.

"Kami yakin premi bruto tumbuh dan hasil investasi tumbuh sehingga laba bersih juga bisa tumbuh," ujarnya.

Pada kuartal I/2018, jelasnya, Cakrawala Proteksi mencatatkan premi senilai Rp493 miliar atau tumbuh 9,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Komisaris PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia Dobias Iskandar mengatakan pihaknya masih akan berfokus pada pasar segmen menengah, khususnya untuk produk ritel. Menurutnya, 80% pendapatan dari Cakrawala Proteksi masih akan bersumber dari produk ritel.

"Kami ingin menjadi perusahaan asuransi umum terbaik di segmen menengah, sebab pasar Indonesia memang besarnya di situ," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Anggi Oktarinda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper