Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapan Bisa Merdeka Secara Finansial?

Kemerdekaan finansial umumnya dinilai sebagai suatu kondisi di mana seseorang tak perlu lagi bekerja dari pagi hingga sore, cukup duduk santai namun penghasilan mengalir lancar ke kantong.
Petugas memeriksa uang di cash center'Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (15/5)./Antara-Akbar Nugroho Gumay
Petugas memeriksa uang di cash center'Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (15/5)./Antara-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA - Kemerdekaan finansial umumnya dinilai sebagai suatu kondisi di mana seseorang tak perlu lagi bekerja dari pagi hingga sore, cukup duduk santai namun penghasilan mengalir lancar ke kantong.

Cerita kemerdekaan finansial mengenai duduk santai tanpa bekerja bak menjadi dongeng yang sulit untuk diraih. Jadi, tampaknya bukan perkara yang mudah untuk mencapai kondisi tersebut.

Namun tak perlu khawatir, karena bukan berarti tidak bisa mencapai kemerdekaan finansial. Lantas yang harus dilakukan adalah mencoba membuat definisi kemerdekaan finansial menjadi lebih realistis, karena tak banyak orang bisa menjadi konglomerat.

Perencana keuangan Tatadana Consulting, Tejasari Assad mengatakan kemerdekaan finansial setiap individu berbeda-beda. Dia melanjutkan kemerdekaan finansial sangat bergantung dengan kecukupan kebutuhan hidup setiap orang.

“Kapan dia bisa merdeka?, ya kalau dia merasa penghasilan atau aset aset berjalan dia sudah cukup untuk menghidupi biaya hidupnya,” kata Tejasari kepada Bisnis dikutip Jumat (17/8/2018)

Menurutnya, seorang pensiunan di Jakarta memiliki rumah yang disewakan atau kost-kostan dengan 10 kamar, sudah dapat menghasilkan Rp10 juta per bulannya. Hal tersebut, katanya, sudah dapat dikatakan mencapai kemerdekaan finansial karena tak perlu bekerja keras, tinggal menunggu uang sewa setiap bulannya dapat memenuhi kebutuhan setiap bulannya.

Namun, ada juga seorang pengusaha, katakanlah memiliki penghasilan besar tidak cukup hanya dengan penghasilan Rp10 juta per bulan. Bisa saja, mereka merasa benar-benar “bebas” apabila mencapai aset Rp100 juta per bulannya.

“Jadi financial freedom itu tergantung dari kebutuhan, jadi yang penting dia punya aset yang menghasilkan, dan hasil itu cukup untuk kebutuhannya,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Tejasari mengatakan, seseorang dapat dikatakan telah mencapai kebebasan finansial apabila sudah terlepas dari jeratan utang, seperti utang KPR ataupun jenis utang lainnya.

Oleh karena itu, apabila anda ingin mencapai kemerdekaan finansial langkah yang harus dilakukan adalah menyelesaikan utang, kemudian membangun aset aktif, selanjutnya menyesuaikan gaya hidup sesuai dengan penghasilan yang dimiliki.

“Kalau lifestyle-nya tinggi memang susah mengejarnya, tapi kalau sedang-sedang saja akan lebih mudah untuk mencapai financial freedom,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper