Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Obligasi rekap BRI akan berkurang lagi Rp1 triliun

JAKARTA: Obligasi rekapitalisasi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk pada semester II/2011 akan berkurang sebesar Rp 1 triliun karena jatuh tempo. Achmad Baiquni, Direktur Keuangan BRI, mengungkapkan nilai obligasi rekapitalisasi yang dimiliki perseroan saat
JAKARTA: Obligasi rekapitalisasi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk pada semester II/2011 akan berkurang sebesar Rp 1 triliun karena jatuh tempo.

Achmad Baiquni, Direktur Keuangan BRI, mengungkapkan nilai obligasi rekapitalisasi yang dimiliki perseroan saat ini sebesar Rp9,91 triliun dan akan berkurang Rp1 triliun karena jatuh tempo pada akhir tahun ini.

Pada tahun ini yang jatuh tempo sebesar Rp5 triliun, yakni Rp4 triliun pada semester I dan sisanya Rp1 triliun pada semester II, ujarnya hari ini.

Obligasi rekap merupakan surat utang yang diterbitkan pemerintah sejak 1998, guna penyelamatan industri perbankan. Pada awalnya, BRI memiliki obligasi rekap sebesar Rp39 triliun dan berkurang secara bertahap karena jatuh tempo dan dijual.

Baiquni menjelaskan sebagian besar obligasi rekap tersebut, yakni 56% berjenis hold to maturity atau tidak bisa diperdagangkan.

Adapun sisanya, yakni 44% berjenis dapat diperdagangkan atau available for sale. Jatuh tempo obligasi rekap tersebut beragam dengan tenor terlama hingga 2020.

Menurut Baiquni, ada kemungkinan perseroan akan melepas kepemilikan obligasi rekap yang bisa diperdagangkan. Bisa saja kami jual tapi itu nanti tergantung kebutuhan dana BRI, jelasnya.

Imbal hasil obligasi rekap menurun sejak Bank Indonesia tidak menerbitkan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 bulan yang sebelumnya menjadi acuan.

Saat ini obligasi rekap mengacu pada Surat Perbendaharaan Negara tenor 3 bulan yang memiliki hasil yang lebih rendah dari SBI.

Menurut dia, saat ini keuntungan obligasi rekap tidak terlalu signifikan bagi perseroan karena jumlahnya sudah menurun. "Kontribusi obligasi rekap ke bunga hanya sekitar 2% dari total pendapatan bunga, ujarnya. (ea)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper