Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Citibank N. A. Indonesia menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit mencapai 20% pada tahun ini dan 15%-20% pada 2012.
 
Citi Country Officer Tigor M. Siahaan mengungkapkan target tersebut menjadi panduan perseroan untuk mengembangkan pertumbuhan kredit, tetapi hal tersebut tidak menjadikan perseroan terburu-buru untuk mencapai target.
 
"Prinsip kehati-hatianan dalam penyaluran kredit sangat kami perhatikan. Kami tentu ingin tumbuh, tetapi harus prudent. jadi kami tidak ingin memaksa target tercapai lalu menyalurkan kredit asal saja. Kalaupun target tidak tercapai, sangat jelas alasannya," ujarnya hari ini.
 
Berdasarkan laporan keuangan Citibank Indonesia per September 2011, perseroan telah menyalurkan kredit Rp28,13 triliun, tumbuh 5,83% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp26,58 triliun.
 
Sementara itu penyaluran pembiayaan syariah cenderung stagnan sebesar Rp1,5 miliar baik pada periode Januari-September 2011 maupun tahun sebelumnya.
 
Tabungan mikro
 
Citibank N. A Indonesia siap meluncurkan produk tabungan mikro dengan target pasar yang selama ini belum digarap perseroan yaitu kelompok masyarakat berpenghasilan rendah yang belum memiliki akses berbank.
 
Tigor mengungkapkan produk tersebut akan dikonsentrasikan ke wilayah tertentu yang dinilai akan memberi efek signifikan. Namun kemudian produk tersebut akan dikembangkan ke seluruh Indonesia melalui moda bank tanpa cabang (branchless banking).
 
"Kami akan memunculkan sesuatu tahun depan, berupa tabungan mikro. Kami akan konsentrasi ke wilayah dengan efek yang lebih besar. Keterbatasan distribusi kami mungkin akan menyebabkan rencana ini menggunakan branchless banking," jelasnya.
 
Menurutnya saat ini perseroan sedang bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk mencari model yang paling tepat agar program tersebut dapat berjalan dengan efektif.
 
LSM tersebut, lanjut Tigor, juga yang akan membantu perseroan menjajaki rencana pengembangan bank tanpa cabang sebagai salah satu pilihan untuk menunjang produk tabungan mikro tersebut.
 
Dia mengakui, persolaan keterbatasan distribusi melalui cabang-cabang perusahaan menjadi salah satu kesulitan untuk memasuki segmen tersebut. (sut)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Munir Haikal
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper