JAKARTA: Sejumlah peretas asal Arab Saudi telah membobol data kartu kredit dari 400.000 warga Israel, kata perusahaan kredit asal Israel, Selasa.
Perusahaan yang bersangkutan mengatakan para peretas juga menyerang laman tayangan olahraga, ONE, dan mengeluarkan seluruh keterangan rahasia mengenai pemilik kartu kredit tersebut.
Dalam pesan yang ditayangkan di situs tersebut, para peretas mengatakan tindakan mereka bertujuan untuk merusak sistem keuangan "pemerintah Zionis".
Kebanyakan kartu kredit yang dirusak adalah MasterCard, Visa dan American Express, demikian laporan RIA Novosti yang ditulis Antara.
Di Indonesia, pada Juli lalu, Ketua Dewan Pengawas Etika Bisnis Perbankan, Pradjoto, mengingatkan kalangan perbankan agar mewaspadai aksi hacker online banking yang sekarang ini semarak di luar negeri, dan sewaktu-waktu akan mengancam perbankan nasional.
"Saat ini hacker online banking tengah menjadi perhatian perbankan di luar negeri, dan cepat atau lambat itu akan masuk ke Indonesia," ujarnya ketika itu saat berbicara dalam sebuah seminar yang digelar oleh Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) Jateng di Semarang.
Dia memberikan contoh Inggris yang merupkan salah satu negara paling semarak terjadinya aksi kejahatan perbankan yang dilakukan oleh hacker secara online banking saat ini.
Dia menyarankan yang perlu dilakukan perbankan nasional saat ini di antaranya para pelaku perbankan menghimbau kepada nasabahnya untuk selalu mengupdate antivirus pada komputer miliknya. (ea)
.jpg?w=300&h=221)
