Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KREDIT PERTANIAN: Bank masih enggan kucurkan dana

JEMBER:Perbankan yang beroperasi di wilayah kerja Kantor Bank Indonesia(KBI)Jember tetap enggan membidik pembiayaan sektor pertanian kendati bidang tersebut mendominasi Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah setempat.

JEMBER:Perbankan yang beroperasi di wilayah kerja Kantor Bank Indonesia(KBI)Jember tetap enggan membidik pembiayaan sektor pertanian kendati bidang tersebut mendominasi Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah setempat.

 

Terbukti selama 2011 total outstanding kredit pertanian di wilayah kerja KBI Jember hanya 3,29 % dari total kredit yang disalurkan perbankan sebesar Rp6,8 triliun. Sementara sektor tersebut  menyumbang hampir 40% dari total PDRB.

 

Sektor pertanian juga mendominasi perkembangan perekonomian di Jember. Bahkan sampai saat ini total PDRB Jember relatif lebih tinggi dibanding sejumlah kabupaten di wilayah eks karesidenan Besuki seperti Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi.

 

Namun menurut Pemimpin KBI Jember M. Nur Zainuddin perbankan masih tetap membidik sektor jasa perdagangan, hotel dan restoran serta konsumsi lainnya. Padahal kontribusi sektor jasa perdagangan ini terhadap PDRB setempat tidak lebih dari 20%.

 

“Tetapi kami akan tetap mendorong agar perbankan dapat meningkatkan kinerjanya di sektor pembiayaan pertanian, apalagi selama ini tingkat kredit macet sektor tersebut masih tergolong rendah,” ujarnya dalam siaran pers KBI Jember yang diterima Bisnis Minggu, 4 Maret 2012.

Zainuddin juga menyebutkan NPL kredit sektor pertanian perbankan di Jember  mencapai 3,1% di bawah nilai indikatif Bank Indonesia sebesar 5%.

 

Akan tetapi penyaluran kredit terbesar perbankan masih di sektor industri jasa yakni sebesar 47,3% dari total kredit selama 2011. Posisi kedua pembiayaan di sektor perdagangan, hotel dan restoran yakni sekitar 32,4% dengan performan NPL-nya sebesar 7,83%.

 

Kinerja perbankan di Jember ini memang menunjukan tren peningkatan. Pada akhir 2011 posisi  penghimpunan dana masyarakatnya tembus Rp6,15 trliun sedangkan outstanding pembiayaannya mencapai Rp6,8 triliun.

 

Menurut Zainuddin seharusnya di daerah tingkat dua seperti Jember, Bondowoso dan Banyuwangi, sektor pertanian memiliki peluang besar mendapat dukungan dari  perbankan. Oleh karena itu pengetahuan petani mengenai perbankan perlu ditingkatkan melalui intermediasi. Dengan harapan tren penurunan pembiyaan terhadap sektor pertanian itu tidak berlanjut. (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper