Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANK SAHABAT SAMPOERNA raih injeksi Rp100 miliar bentuk unit syariah

JAKARTA: PT Bank Sahabat Sampoerna memperoleh tambahan modal Rp100 miliar pada tahun ini guna membentuk unit usaha syariah yang rencananya akan dibuka Juli 2012.Direktur Utama Bank Sahabat Sampoerna Indra W. Supriadi mengungkapkan di luar pembukaan unit

JAKARTA: PT Bank Sahabat Sampoerna memperoleh tambahan modal Rp100 miliar pada tahun ini guna membentuk unit usaha syariah yang rencananya akan dibuka Juli 2012.Direktur Utama Bank Sahabat Sampoerna Indra W. Supriadi mengungkapkan di luar pembukaan unit usaha syariah (UUS), PT Sampoerna Investama sebagai pemilik saham mayoritas telah berjanji untuk melakukan setoran modal Rp100 miliar setiap tahunnya guna menjaga rasio kecukupan modal."Tahun ini tambahan setoran modal akan digunakan untuk membuka UUS. Kami sudah siap di cabang Fatmawati. Kami sudah siapkan untuk buka Juli, mudah-mudahan tidak mundur karena operasional dan cabang sudah siap," ujarnya, 9 Mei 2012.Menurutnya penyaluran pembiayaan melalui UUS tersebut pada awalnya akan menggunakan sistem channeling atau melalui lembaga lain. Hal tersebut dilakukan agar penyaluran tetap berjalan maksimal meski unit tersebut terbilang masih baru.Selain pembukaan UUS, lanjut Indra, perseroan juga berencana menambah 12 cabang hingga akhir tahun. Adapun menurutnya keseluruhan dana yang diperlukan untuk investasi akan menggunakan kas internal.Bank Sahabat Sampoerna awalnya bernama bank Dipo Internasional sebelum 85% sahamnya diakuisisi Group Sampoerna melalui Sampoerna Investama pada Mei 2011. Sementara PT Pahalamas Sejahtera sebagai pemegang saham pendiri tetap memiliki 15% saham Bank Sahabat Sampoerna.Indra mengakui akuisisi tersebut telah meningkatkan rasio kecukupan modal (CAR/ capital adequacy ratio) perseroan menjadi 36,5% pada akhir tahun lalu dari 25,7% per Desember 2010. Rasio yang sama terus mengalami peningkatan menjadi 38% pada triwulan I/ 2012 akibat penambahan modal."Kami memang sudah berjanji pada BI [Bank Indonesia] untuk menjaga rasio kecukupan modal berada di level yang sehat," jelasnya.Dia melanjutkan, paska akuisisi perseroan menargetkan pertumbuhan yang cukup baik meski belum maksimal mengingat msih adanya konsolidasi internal.Aset diperkirakan tumbuh menjadi Rp1,2 triliun per akhir tahun ini dari Rp1,07 triliun pada akhir tahun lalu. Penyaluran kredit diharapkan mencapai Rp1 triliun dari Rp643,4 miliar per Desember 2011. Kinerja tersebut diperkirakan juga akan menarik CAR ke level 33%.Sementara dana kelolaan diperkirakan akan mengalami penurunan karena perseroan akan fokus pada akusisi dana murah dan mengurangi dana mahal, baik yang telah ada maupun dalam akuisisi baru."Mengingat kecukupan modal kami masih sehat, dan kami juga harus menekan bunga karena kredit kami akan fokus pada sektor mikro dan kecil maka dana pihak ketiga [DPK] akan menunjukan penurunan," jelas Indra.Dia mengakui penyaluran kredit segmen mikro dan kecil membutuhkan biaya operasional yang cukup tinggi sehingga dapat berimbas pada bunga. Adapun saat ini perseroan memberlakukan bunga 1%--1,5% setiap bulannya atau mencapai hingga 15% per tahun.Bunga tersebut adalah bunga yang disalurkan melalui sistem channeling. Dengan demikian bunga riil yang diterima nasabah melalui bank mitra atau lembaga keuangan yang bermitra dengan bank Sahabat Sampoerna lebih besar lagi.Direktur Keuangan Bank Sahabat Sampoerna Agresius Kadiaman mengungkapkan saat ini perseroan telah bekerja sama dengan dua grup bank perkreditan rakyat (BPR)."Saat ini penyaluran kredit melalui channeling sekitar 20% dari total kredit," jelasnya. (faa)

 

 

BACA JUGA

>>IHSG Turun 52,01 Poin

>>Buyback Antam longsor Rp11.000/gram

>>Bakrie Upsize Ownership In Bumi Resources

>>12  SUKHOI Superjet-100 Ordered By Sky Aviation

10 Artikel Pilihan Bisnis.com

5 Kanal terpopuler Bisnis.com

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Munir Haikal
Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper