BISNIS.COM, JAKARTA - PT Garuda Indonesia disebutkan batal menjual saham anak perusahaanya melalui lantaibursa (IPO). “Apabila keputusan Garuda tidak meng-IPO-kan anak usahanya, saya pahami betul mengapa demikian,” tutur Dahlan, Senin (18/2).
Seperti diberitakan, BUMN aviasi ini akan menawarkan saham perdana anak perusahaannya, yakni Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia dan Aero Wisata, pada tahun ini.
Saat ini, ungkapnya, kontribusi pendapatan terbesar GMF Aero Asia dan Aero Wisata masih disokong oleh Garuda Indonesia sekitar 70%, sedangkan 30% di luar induk usaha.
“Semuanya itu untuk kepentingan perusahaan induknya, yaitu Garuda Indonesia. Kalau induk usaha mau anak usahanya IPO, silakan. Kalau tidak juga tidak apa-apa,” ujarnya.
Kementerian telah mengirimkan surat kepada tiga BUMN perihal nama anak perusahaan yang direncanakan IPO, yakni Perusahaan Listrik Negara (Persero), Pertamina (Persero), dan Garuda Indonesia.
Saat ini, pemerintah tinggal menunggu keputusan final sejumlah induk perusahaan pelat merah yang diberikan batas waktu hingga 22 Februari 2013 mendatang.
“Tanggal 22 Februari ini adalah jawaban dari perusahaan BUMN mengenai nama anak usaha yang bisa di-IPO-kan,” ujar Dahlan. (bas)
Sejumlah Anak Usaha BUMN yang Direncanakan IPO 2013:
- PT Prima Layanan Nasional (PLN) Enjiniring, anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
- PT Pertamina Drilling, anak usaha PT Pertamina (Persero)
- PT Pertamina Geothermal Energi (PGE), anak usaha PT Pertamina (Persero)
- PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia, anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk
- PT Aero Wisata, anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk