Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Defisit Transaksi Berjalan Diprediksi Turun ke 2,5%

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia memproyeksi defisit transaksi berjalan pada triwulan III/2013 akan menurun hingga 2,5% dari produk domestik bruto akibat faktor musiman.

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia memproyeksi defisit transaksi berjalan pada triwulan III/2013 akan menurun hingga 2,5% dari produk domestik bruto akibat faktor musiman.

Perry Warjiyo, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), mengatakan defisit transaksi berjalan pada triwulan II diperkirakan mencapai 3,5% dari produk domestik bruto atau sekitar US$8 miliar. Namun defisit tersebut diperkirakan akan turun pada triwulan selanjutnya akibat faktor musiman. 

“Untuk triwulan III perikiraan kami sekitar 2,5% PDB sekitar US$5,5 miliar—US$5,6 miliar, sementara triwulan II sekitar US$8 miliar ,” ujarnya, Jumat (26/7/2013).

Menurut Perry, proyeksi penurunan defisit transaksi berjalan tersebut belum memperhitungkan penerapan kebijakan cost, insurance and freight (CIF)  yang rencana dimulai 1 Agustus mendatang. “Kalau efektif berjalan maka akan berdampak sekitar 8%—10% dari nilai impor kita,” ujarnya. 

Kepala Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan masih ada harapan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) surplus meskipun kecil. Namun, tuturnya, itu tergantung kinerja selama semester II. “Akan tetapi kalau tidak membaik atau hampir sama seperti sekarang memang agak susah,” ujarnya, Kamis (25/7/2013).

Pada triwulan I/2013 NPI mencatatkan defisit US$6,6 miliar akibat defisit transaksi berjalan US$5,3 miliar dan transaksi modal dan finansial US$1,4 miliar. NPI pada triwulan II berpotensi mengalami defisit lagi karena tekanan pada transaksi berjalan serta modal dan finansial. 

Bambang mengatakan defisit NPI akan berdampak langsung terhadap nilai tukar Rupiah. “Sekarang kan Rupiah tertekan akibat capital outflow. Namun kalau berlanjut terus maka capital account kena juga,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper