Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pinjaman Negara Berkembang Pecahkan Rekor

Bisnis.com, JAKARTA—Jumlah pinjaman bank di negara berkembang melejit ke rekor tertinggi pada kuartal pertama tahun ini, sehingga mendongkrak aliran pinjaman antarbank ke pasar berkembang.

Bisnis.com, JAKARTA—Jumlah pinjaman bank di negara berkembang melejit ke rekor tertinggi pada kuartal pertama tahun ini, sehingga mendongkrak aliran pinjaman antarbank ke pasar berkembang.

Menurut laporan per kuartal Bank of International Settlements (BIS) yang dirilis Minggu (15/9/2013), jumlah pinjaman asing di negara berkembang naik 8,4% menjadi US$267 miliar pada kuartal I/2013 dari kuartal sebelumnya.

Sebanyak 85% kenaikan tersebut didorong oleh pinjaman di Brazil, China, dan Rusia. Sementara itu, utang lintas batas (cross-border credit) ke negara berkembang turun 1,5%.

“Jumlah pinjaman secara umum tidak begitu terpengaruh oleh krisis finansial global, khususnya di negara berkembang Asia dan Amerika Latin,” papar BIS.

Kenaikan pinjaman itu terjadi untuk pertama kalinya sejak kuartal II/2011, ketika bank-bank zona euro menggenjot pinjaman ke pasar berkembang. BIS mencatat aktivitas utang dari bank-bank di Prancis, Belanda, Jerman, dan Luksemburg meningkat.

Di lain pihak, data European Central Bank (ECB) mengungkap utang bank bagi warga zona euro relatif datar pada 3 bulan yang berakhir pada 31 Maret dan berkurang 0,1% pada kuartal II/2013.

Menurut BIS, jumlah pinjaman antarbank internasional di negara berkembang naik dua kali lipat menjadi 14% dalam 5 tahun terakhir. Pinjaman ke bank negara berkembang naik 12%, dibandingkan dengan kemerosotan sebesar 2,4% di negara maju.

Bank-bank negara berkembang juga meningkatkan aset dengan nilai rata-rata 47% dari 2009—12, melampui penambahan aset sebesar 7,6% di bank-bank negara maju. (ltc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper