Bisnis.com, JAKARTA-Nilai transaksi kartu kredit pada Agustus mengalami perlambatan hanya sebesar Rp18,17 triliun, padahal bulan sebelumnya mencapai Rp21 triliun yang menjadi nominal transaksi tertinggi sejak pertengahan tahun lalu.
Berdasarkan data statistik Bank Indonesia, Minggu (6/10/2013), total nominal transkasi tersebut masih didominasi oleh transaksi belanja Rp17,84 triliun, diikuti transaksi tunai Rp331,9 miliar.
Sementara itu, untuk volume, pada Agustus 2013 mencapai total 20,16 juta transaksi, didominasi oleh belanja 19,88 juta transaksi dan tunai 273.225 transaksi.
Berdasarkan data jumlah Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK), per Agustus 2013, jumlah kartu kredit yang beredar yakni 14,74 juta atau menurun dibandingkan dengan jumlah per Juli 2013 yakni 14,76 juta kartu kredit.
Adapun, penurunan ini dipicu kebijakan penerbit yang menghapus kepemilikan jika kartu sudah tak dapat digunakan atau pengguna tak dapat memenuhi kewajiban pembayaran.
Selain itu, sejak awal tahun, BI telah menerbitkan regulasi pembatasan jumlah kepemilikan kartu bagi nasabah dengan pendapatan kurang dari Rp10 juta per bulan.
General Manager Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) Steve Martha memproyeksikan setelah momen Lebaran berakhir, nilai transaksi akan melambat hingga menjelang akhir tahun. Adapun, pada Desember 2013, nilai transaksi dia prediksi kembali meningkat.
"Akhir tahun akan meningkat, sehingga sepanjang tahun ini nilai transaksi akan tumbuh 13%-15%," ujarnya.