Bisnis.com, JAKARTA-- Direktur Operasional Ritel PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) Sahata L Tobing mengatakan premi asuransi ternak sapi yang ditetapkan saat ini berpotensi turun ketika jumlah sapi yang dijamin telah memenuhi target.
Jasindo, yang merupakan pemimpin konsorsium asuransi ternak sapi, menargetkan dapat menjamin 12 juta ekor sapi yang dimiliki oleh peternak di seluruh wilayah Indonesia.
Premi yang ditetapkan oleh Konsorsium Asuransi Ternak Sapi (KATS) sebesar 1,5%-2% dari nilai pertanggungan masih terlalu besar. Sebagai gambaran, jika nilai pertanggungan sapi adalah Rp10 juta, maka premi yang dibayar peternak berkisar antara Rp150.000-Rp200.000 pertahun.
“Asuransi kan soal bilangan besar. Semakin banyak sapi yang ditanggung maka preminya bisa turun,” katanya seusai peluncuran Asuransi Ternak Sapi, Rabu (23/10/2013).
Sejak mulai diperkenalkan pada awal 2013, sejauh ini total sapi yang dijamin telah mencapai sekitar 300 ekor sapi yang berasal dari 5 kelompok peternak di sejumlah wilayah di Jawa Tengah. Premi yang terkumpul mencapai sekitar Rp50 juta, dengan klaim sebesar Rp15 juta.
Asuransi ternak sapi menjamin risiko sapi meninggal, kecelakaan, dan hilang. Kriteria sapi yang dijamin di antaranya sehat, memiliki kandang, teridentifikasi pemiliknya, berusia antara 0-20 tahun.
Konsorsium asuransi ini telah dirintis sejak 2011, diinisiasi oleh Bank Indonesia dan Kementerian Pertanian dengan menggandeng sejumlah pihak termasuk industri asuransi.
Beberapa waktu lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan izin beroperasinya konsorsium yang beranggotakan PT Jasindo (pimpinan), PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967, PT Asuransi Tri Pakarta dan PT Asuransi Raya. (ra)