Bisnis.com, NUSA DUA - Pemerintah menilai sejumlah kebijakan fiskal dan moneter yang ketat tak bisa terlalu lama dilakukan untuk meredam gejolak ekonomi yang dihadapi Indonesia.
Menkeu Chatib Basri mengatakan isu tapering off dan gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih menjadi tantangan jangka pendek Indonesia.
"Kebijakan short term, fiskal ketat, moneter ketat tentu tidak bisa selamanya, karena akan menekan pertumbuhan ekonomi," katanya kepada pers di sela-sela seminar Middle Income Trap di Nusa Dua, Bali, pagi ini, Kamis (12/12/2013).
Dia menjelaskan pemerintah menghadapi masa stabilisasi 2013-2014.
"Karena itu mau tidak mau ada konsolidasi growth (PDB) yang direvisi 5,6%-5,8%, tengahnya 5,7%. Tahun depan 6% tetapi rangenya masih di kisaran itu," ujarnya.
Menkeu memaparkan pemerintah dan bank sentral juga berupaya masing-masing dalam bidangnya untuk menekan defisit neraca pembayaran.
Terkait dengan kebijakan suku bunga BI Rate yang telah naik 175 basis poin tahun ini, Menkeu enggan berpolemik.
"Saya tidak mau berkomentar dahulu. Biar nanti setelah diumumkan pak Agus Martowardojo, baru berkomentar," ujar Chatib.
Siang ini, Bank Indonesia menyelenggarakan Rapat Dewan Gubernur terakhir di tahun 2013. Suku bunga BI Rate kini bertengger di level 7,5%.