Bisnis.com, JAKARTA - Momen Valentine identik dengan perayaan cinta dimana-mana. Tidak heran jika orang seringkali mendadak royal terhadap pasangannya.
Namun, ternyata kita harus berhati-hati dengan keroyalan pasangan pada momen tersebut. Ferry Chandra Gunawan, perencana keuangan dari FINEX Consulting menuturkan pasti banyak dari kita ingin dimanjakan oleh pacarnya dengan dibelikan barang-barang mahal, kosmetik mewah, gadget teranyar, perhiasan dan lain sebagainya.
Menurutnya, membeli barang mewah dan mahal sah-sah saja selama uang dan budgetnya ada dan juga mampu membayarnya. Pernahkah terpikir, kalau pacar kita membelikan barang2 mewah dengan cara gesek dan berhutang?
Lalu pernahkah terpikir, bahwa hutang itu harus dibayar? Dan yang lebih pasti lagi, apakah Anda berencana menikah?" ujarnya saat dihubungi Bisnis, Jumat (7/2/2014).
Karena itu, lanjut Ferry, setelah terikat perkawinan, harta akan menjadi harta bersama, begitu juga dengan utang. Jangan sampai ketika pacaran bermewah mewah, tetapi setelah menikah bersusah payah membayar utang itu. Maka dari itu, pastikan hutang Anda tidak melebihi 50% dari aset. Dan pastikan pembayaran hutang konsumtif maksimal 15% dari rata-rata pendapatan bulanan.