Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DESERTASI: Reformasi Lebih Banyak Dinikmati Usaha Besar

Kebijakan ekonomi Indonesia dalam era reformasi (1998-2012) sudah membawa menfaat bagi kelompok usaha kecil dan menengah, akan tetapi penerima manfaat yang lebih besar adalah kelompok usaha besar.
Kilang minyak lepas pantai /bisnis.com
Kilang minyak lepas pantai /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Kebijakan ekonomi Indonesia dalam era reformasi (1998-2012) sudah membawa menfaat bagi kelompok usaha kecil dan menengah, akan tetapi penerima manfaat yang lebih besar adalah kelompok usaha besar.

Demikian salah satu kesimpulan hasil riset desertasi berjudul Kebijakan Ekonomi Indonesia Era Reformasi dalam Perspektif Islam yang disampaikan Marsudi, Mahasiswa Program Doktor Ekonomi dan Keuangan Islam, Universitas Trisakti, Selasa (11/3/2014).

Selama 2006-2010, usaha mikro, kecil, menengah, dan besar menunjukkan tren meningkat. UMKM yang pada 2006 berjumlah 49,02 juta (99,99%) berkembang rata-rata 9,80 % per tahun. Sementara usaha besar (UB) yang pada 2006 berjumlah 4.577 (0,01%) rata-rata perkembangan 5,69% per tahun.

UMKM secara jumlah entitas, dan serapan tenaga kerja, jauh lebih banyak. Namun, kontribusinya terhadap PDB tidak sebanding dengan jumlahnya yang dominan, dan perkembangannya hanya 9,80 %.

“Pemerintah masih harus berusaha keras untuk meningkatkan UMKM, karena jika UMKM meningkat pasti UB meningkat,” kata Marsudi, yang juga Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor bidang Ekonomi dan Keuangan Islam.

Menurutnya, kebijakan ekonomi era reformasi UMKM sudah dapat manfaat namun masih harus di kembangkan agar sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 dan hadist Nabi  Laista minna man lam yuuqir kabiirona walam yarkham shoghironaa.

Bukan golonganku (Nabi) orang yang tidak menghormati yang besar dan tidak menyayangi yang kecil.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul-nonaktif
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper