Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Belum Tentukan Arah Perbankan Syariah

Arah kebijakan perbankan syariah belum ditentukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) apakah menjadi narrow banking yang bersifat tradisional atau universal banking seperti beberapa bank konvensional.
  Aktivitas di sebuah gerai bank syariah. /
Aktivitas di sebuah gerai bank syariah. /

Bisnis.com, JAKARTA--Arah kebijakan perbankan syariah belum ditentukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) apakah menjadi narrow banking yang bersifat tradisional atau universal banking seperti beberapa bank konvensional.

Hal tersebut diungkapkan Asisten Direktur BI yang bertugas di Departemen Perbankan Syariah OJK, Setiawan Budi Utomo, dalam acara seminar 'Peluang dan Tantangan Pengembangan Komoditi Syariah di Era Masyarakat Ekonomi Asean' di Jakarta.

Pasalnya, menurutnya, tidak semua yang bisa dilakukan di bank konvensional bisa juga dilakukan di bank syariah. "OJK sedang mengembangkan KPJKS ( Komite Pengembangan Jasa keuangan Syariah) nanti dari sana akan ditentukan," tuturnya, Kamis (19/6).

Dari data yang dilansir dari OJK, dalam ranking Islamic Finance Country Index (IFCI), pada 2013 Indonesia berada di peringkat kelima dunia setelah Iran, Malaysia, Saudi Arabia, dan Uni Emirat Arab. Peringkat tersebut menggambarkan posisi keuangan syariah Indonesia di kancah internasional.

Dalam data tersebut, Indonesia memiliki jumlah bank syariah yang cukup banyak dibandingkan dengan negara-negara lain. Ini terlihat dari persentase bobot variabel tersebut yaitu sebesar 21,8% dari total jumlah keseluruhan.

Meskipun demikian, menurut Setiawan, industri keuangan syariah di Indonesia masih relatif kecil dengan market share kurang lebih 5%-7%, sementara potensinya untuk tumbuh dan ikut menyokong perekonomian masih sangat besar.

"Kami akan garap terus potensi ini dengan memfokuskan kebijakan pada sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aura Purify
Editor : Setyardi Widodo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper