Bisnis.com, JAKARTA--Menghadapi masyarakat ekonomi Asean (MEA) akhir tahun ini, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) mulai merambah bisnis properti yang diperkirakan akan booming pada 2018.
Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro mengatakan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi tempat baru investasi properti dunia. Iklim perbankan dan potensi pariwisata yang baik pada 2015 dapat menjadi momentum tonggak kebangkitan properti di Tanah Air.
Menurutnya, momentum kebangkitan bisnis properti pada tahun ini didorong oleh tiga hal yang berkaitan, yaitu menurunnya nilai inflasi yang kemudian akan berdampak pada penurunan BI rate atau suku bunga hasil penetapan Bank Indonesia, sehingga menyebabkan penurunan bunga kredit pemilikan rumah (KPR).
”Ini momentum dan RNI sebagai BUMN ingin mengambil momentum itu. Saat ini, sebagai langkah awal, RNI tengah menggarap proyek pembangunan gedung perkantoran dan hotel di wilayah Jakarta Timur dan Cirebon. Proyek ini telah launching tahun lalu, pembangunannya akan dimulai tahun ini,” ujar Ismed dalam keterangan resmi, Jumat (16/1/2015).
Selain itu, dia berpendapat, ke depan properti Indonesia potensial untuk menjaring pembeli maupun investor asing, hal ini disebabkan oleh tiga faktor.
Pertama, jumlah populasi Indonesia adalah yang terbanyak keempat di dunia, dengan begitu investor asing akan berlomba-lomba merebut pasar. Kedua, Indonesia merupakan rumah bagi lebih dari 200 suku etnis yang berarti dari segi konsumen lokal pun pasar Indonesia sangat gemuk dan bervariasi. Ketiga, Indonesia merupakan surga bagi mereka yang ingin merasakan pengalaman multikultural.
Hal itu belum ditambah aspek pariwisata Indonesia yang memiliki potensi besar, sehingga dapat menarik minat warga negara lain untuk membeli rumah sebagai tempat tinggal atau menyewa hotel atau vila sebagai tempat transit selama berwisata.
“Melihat potensi pariwisata yang belum didukung infrastruktur, maka investasi dalam sektor properti merupakan pilihan yang paling tepat. Selain dalam rangka pengembangan, bisnis properti yang di jalankan RNI juga sebagai upaya optimalisasi aset perusahaan yang idle,” ungkapnya. (Bisnis.com)
BACA JUGA:
CALON KAPOLRI TERSANGKA: Ini Isi Lengkap Surat Relawan Salam 2 Jari untuk Jokowi
EKSEKUSI TERPIDANA MATI: Ang Kim Soei Pakar Herbal Bertangan Dingin