Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENURUNAN BUNGA KREDIT: Bank DKI Melihat Dulu

PT Bank Pembangunan Daerah Khusus Ibu Kota DKI Jakarta (Bank DKI) belum akan menurunkan suku bunga kredit dalam waktu dekat ini.
PT Bank Pembangunan Daerah Khusus Ibu Kota DKI Jakarta (Bank DKI) belum akan menurunkan suku bunga kredit dalam waktu dekat ini./JIBI
PT Bank Pembangunan Daerah Khusus Ibu Kota DKI Jakarta (Bank DKI) belum akan menurunkan suku bunga kredit dalam waktu dekat ini./JIBI
Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Pembangunan Daerah Khusus Ibu Kota DKI Jakarta (Bank DKI) belum akan menurunkan suku bunga kredit dalam waktu dekat ini.
 
Direktur Operasional bank milik Pemerintah Provinsi DKI Martono Soeprapto mengatakan perseroan masih mengkaji situasi perbankan nasional pada awal tahun.
 
"Kami lihat dulu bagaimana bunga kredit bank-bank lain. Biaya dana dan likuiditas juga akan kami lihat dulu sebulan dua bulan ini," ucapnya kepada Bisnis.com, Selasa (20/1/2014).
 
Martono menyatakan Bank DKI terakhir melakukan penyesuaian bunga kredit pada November 2014.
 
Suku bunga dasar kredit Bank DKI tercatat 11% untuk kredit korporat, 12,50% untuk kredit ritel, dan 19,00% untuk kredit UMKM.
 
Sedangkan untuk kredit konsumsi, masing-masing sebesar 11,5% untuk kredit pemilikan rumah dan kredit pemilikan motor 12%.
 

Bank DKI menargetkan pertumbuhan kredit tahun ini bisa mencapai 20% hingga 22% secara year on year (yoy). Selain itu, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) ditargetkan naik sebesar 17% hingga 18%. Sedangkan laba Bank DKI pada tahun ini ditargetkan naik menjadi Rp1,2 triliun atau naik sebesar 20% dari target laba 2014 senilai Rp1 triliun.

Hingga September 2014, laba Bank DKI mencapai Rp665 miliar atau sebesar 66,5% dari target laba. Martono menyatakan pihaknya optimistis target-terget tersebut dapat dicapai.

"Ini kami yakin bisa tercapai. Apalagi porsi kredit produktif kita juga semakin besar, mencapai 50%. Kondisi sekarang bunga naik, nanti kuartal kedua mulai turun sehingga tahun depan kredit bisa tumbuh 20%-22%," kata Martono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper