Bisnis.com, JAKARTA—PT Asuransi Sinar Mas memasang target pertumbuhan premi moderat pada tahun ini, yakni hanya 10% dibandingkan dengan pertumbuhan premi tahun lalu yang mencapai 14%.
Direktur Keuangan Asuransi Sinar Mas Dumasi M.M. Samosir mengatakan tahun ini tampaknya masih merupakan tahun yang berat bagi lini usaha asuransi kesehatan. “Kami memprediksi akan kehilangan banyak nasabah korporasi tahun ini karena kehadiran BPJS Ksehatan,” ujarnya, Rabu (28/1/2015).
Menurut Dumasi, meskipun pihaknya telah menyiapkan berbagai strategi guna menghadapi berkurangnya nasabah, namun strategi tersebut butuh waktu untuk berjalan dengan baik. Itu sebabnya, target pertumbuhan premi sebesar 10% dianggap sebagai target yang realistis.
Lini usaha asuransi kesehatan memang bukanlah porsi premi terbesar dalam bisnis Asuransi Sinar Mas. Namun, lini usaha tersebut berada di urutan ke tiga, setelah properti dan mobil.
Tahun lalu, perseroan membukukan premi bruto senilai Rp4,69 triliun. Angka tersebut melewati target perseroan yang dipatok pada angka Rp4,3 triliun. “Semoga tahun ini kami juga bisa melebihi target yang sudah dipatok,” ungkapnya.
Dari total perolehan premi tersebut, porsi terbesar disumbangkan lini asuransi properti atau asuransi kebakaran yakni senilai Rp1,8 triliun atau 40%. Dumasi menyebutkan premi asuransi kebakaran tumbuh 13% dibandingkan premi tahun 2013.
Kontribusi terbesar kedua datang dari lini asuransi mobil yang mencatatkan premi senilai Rp843 miliar atau tumbuh 24% year on year. Sedangkan asuransi kesehatan mencatatkan premi Rp648 miliar. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 20% dibandingkan dengan premi tahun sebelumnya.